REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 49 calon haji (calhaj) asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terpaksa gagal berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, karena mereka diketahui bukan penduduk tetap di daerah itu.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Adisoemarmo Surakarta, Imam Haromain A., di Boyolali, Rabu, menjelaskan, pembatalan tersebut didasarkan pada Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Keputusan dimaksud merupakan surat dengan Nomor D/432/2010, tertanggal 30 September 2010 tentang Pembatalan Calon Haji Bukan Penduduk Tetap Provinsi Jawa Tengah. Menurut Imam Haromain, proses pembatalan tersebut sudah sesuai dengan prosedur, diawali dengan pembatalan KTP calhaj oleh Bupati Klaten melalui surat keputusan Nomor 470/292/2010 tertanggal 2 Juli 2010.
Selain itu, lanjut dia, juga ditindaklanjuti dengan surat Gubernur Jateng kepada Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah tentang pembatalan porsi calon haji yang tidak berdomisili di wilayah provinsi Jawa Tengah melalui Surat Nomor : 451/080 tanggal 19 Agustus 2010.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Kepala Kemenag Kabupaten Klaten untuk segera melaksanakan dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat. "Semestinya, mereka berangkat ke Tanah Suci 23 Oktober 2010 bersama Kelompok terbang 35, sehingga, PPIH Embarkasi Surakarta harus segera mengisi kekosongon kloter itu," katanya. Namun, pihaknya sudah mengantisipasi terkait pembatalan 49 calhaj yang tergabung kloter 35 itu, dengan diisi penggantinya dari jemaah dari Kabupaten Kudus.
Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Adisoemarmo Surakarta Akhmad Su'aidi menjelaskan, proses pemberangkatan calhaj Embarkasi Surakarta hingga hari kedua atau kloter lima, masih terjadi penundaan keberangkatan terhadap tujuh jemaah, karena sakit.
Menurut Su'aidi, ketiga di antaranya terkena virus "conjungtivitis" atau yang lebih dikenal dengan beleken dan dirawat di RS AURI Colomadu Surakarta, yaitu Dimyati asal Jepara, Muni?ah binti Abu Hasan dan Sakinah asal Demak. Mereka terpaksa diisolasi di rumah sakit karena virus tersebut mudah sekali menular.
Calhaj lainnya yang tertunda, kata dia, Syahid Kastam dan Atminah binti Pasimin asal Jepara, Haryadi puji dan Muayanah dari Demak saat ini masih dirawat di RSUD Moewardi Solo.
"Ketujuh orang ini, akan diberangkatkan bersama kloter berikutnya setelah dinyatakan layak berangkat oleh tim medis," katanya.
Sementara proses pemberangkatan calhaj asal Embarkasi Surakarta hingga Kloter lima ini, sudah diberangkatkan menuju Arab Saudi sebanyak 1.888 jamaah dari 33.469 jemaah yang terbagi menjadi 88 kloter.