Kamis 15 Jul 2010 08:11 WIB

Qaradawi: Haram Kunjungi Jerusalem Jika Masih Dikuasai Israel

Yusuf al Qaradawi
Foto: telegraph.co.uk
Yusuf al Qaradawi

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Ketua Asosiasi Ulama Islam Dunia, Dr. Yusuf Al-Qaradawi menegaskan bahwa Jerusalem (Al-Quds terjajah) adalah masalah umat Islam dan harus disosialisasikan budaya kesuciannya di seluruh negara Arab dan Islam. Qaradawi menuding rezim-rezim Arab menampung Israel di kawasan Timteng melalui keputusan-keputusan politiknya yang membantu eksistensi Israel.

Selama sidang pembukaan pelatihan Pengetahuan Tempat Suci yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dokter Arab Selasa (13/7) Qaradawi mengatakan, secara syariat haram hukumnya bagi selain warga Palestina mengunjungi kota Jerusalem selama Palestina masih dalam jajahan Israel.

Qaradawi memberi alasan bahwa pemberian dan pembuatan visa kepada selain warga Palestina berarti bekerjasama dan mengakui Israel dan produk-produknya. Karenanya, umat Islam harus merasa bahwa mereka terhalang dari Al-Quds sampai mereka melangkah menolong dan membelanya.

Qaradawi menyerukan kepada kekuatan-kekuatan Arab untuk mengibarkan simbol dan jargon agama yang sudah dijauhkan dalam konfliknya dengan Israel. Sementara Israel memanfaatkan isu agama itu untuk merealisasikan rencana yahudisasi Al-Quds.

Qaradawi mengkritik peran media Arab dalam menguatkan gagasan legalitas Israel di kawasan Timteng melalui seruan hidup bersanding secara damai antara Palestina dan Israel. Ia menyebut perpecahan Palestina sebagai cobaan yang mendorong sejumlah negara dunia barat membela kepentingan Israel.

Qaradawi menyatakan, Israel adalah bahaya politik, ekonomi dan militer terhadap bangsa Arab. Qaradawi mengapresiasi sikap Turki yang berani sementara sikap Arab hanya membiarkan Palestina.

Qaradawi meminta agar militer Arab membela dan menolong Al-Aqsha dan menggunakan segala senjata strategis seperti minyak bumi, kekayaan alam untuk menekan Israel agar wilayah Arab yang terjajah bisa kembali.

sumber : info palestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement