Kamis 11 Dec 2025 21:54 WIB

Benarkah Konsesi Tambang Jadi Pemicu Konflik Internal PBNU? Ini Kata Gus Yahya dan Gus Ipul

PBNU hadapi konflik internal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan usai melakukan silaturahmi alim ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (23/11/2025). Silaturahmi ini membahas sekaligus meminta masukan dari para kiai dan alim ulama di tengah ramainya isu pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan usai melakukan silaturahmi alim ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (23/11/2025). Silaturahmi ini membahas sekaligus meminta masukan dari para kiai dan alim ulama di tengah ramainya isu pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tidak menampik bahwa isu konsesi tambang turut menyumbang kegaduhan di internal PBNU.

Namun, menurutnya, persoalan yang muncul di tubuh PBNU tidak sesederhana itu. “Mungkin, mungkin saja (Tambang jadi pemantik). Tapi bukan cuma itu. Ada yang lain,” ujar Gus Yahya usai rapat koordinasi di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2025). 

Baca Juga

 Saat ditanya lebih lanjut mengenai faktor lain yang menjadi pemantik konflik tersebut, ia menjawab singkat. “Panjang kalau itu, kita harus rapat sampai berjam-jam," ucapnya.  

Dalam beberapa pekan terakhir ini, PBNU tengah dilanda bencana konflik. Konflik di kalangan elite NU itu pun diduga berkaitan dengan masalah konsesi tambang yang diberikan pemerintah kepada organisasi Islam tersebut tersebut.  

Gus Yahya pun menilai bahwa persepsi publik tentang tambang muncul karena isu itulah yang paling menonjol di permukaan. 

"Masyarakat melihat yang paling banyak kerumunan, kepentingannya ada di situ. Tapi kita pasti lihat lah, karena ini kompleks ada masalah macam-macam," ucap Gus Yahya.  

Sementara itu, Sekjen PBNU yang dirotasi Gus Yahya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa konflik di internal PBNU bukan disebabkan masalah tambang. Menurutnya, tidak ada rebutan tambang di NU.  

"Saya kira sekali lagi, tambang ini milik NU. Yang merebut siapa? Yang mau merebut siapa? Nggak ada. Yang ada bagaimana tambang ini dikelola dengan baik. Nanti hasilnya sepenuhnya untuk kepentingan jam'iyah," kata Gus Ipul usai menghadiri Rapat Pleno di Hotel Sultan, Selasa (9/12/2025) malam. 

 "Ini yang paling penting. Ini kan disesatkan dengan informasi seakan-akan ini ada rebutan tambang," jelas Menteri Sosial RI ini. 

Konflik Internal PBNU belakangan mencuat dengan persoalan izin tambang diduga menjadi salah satu faktor pemicu. Akibat perseteruan ini, KH Yahya Cholil Staquf diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PBNU atas sejumlah dasar utama antara lain terkait dengan isu Zionisme dan tata kelola organisasi.  

photo
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri Rapat Pleno PBNU di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/12/2025). Sejumlah tokoh penting Nahdlatul Ulama dan pejabat nasional turut hadir dalam rapat tersebut. Rapat Pleno PBNU menjadi forum strategis yang akan menetapkan Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU pascapemberhentian KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) oleh Syuriah PBNU. - (Republika/Prayogi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement