Rabu 29 Oct 2025 19:01 WIB

Asrama Pesantren di Situbondo Ambruk, PBNU Minta Pemerintah Bantu

Ambruknya kembali pesantren menjadi alarm penting.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Musibah kembali menimpa dunia pesantren. Sebuah asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

Peristiwa itu menyebabkan satu santriwati bernama Putri (12) meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka.

Baca Juga

Menanggapi kejadian itu, Wakil Ketua Umum PBNU KH Dr (HC) Zulfa Mustofa menyampaikan duka cita mendalam.

“Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang dalam masa-masa menuntut ilmu,” ujar Kiai Zulfa dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Kiai Zulfa mengaku prihatin karena musibah ini terjadi hanya sebulan setelah ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Menurutnya, berulangnya kejadian serupa dalam waktu yang berdekatan tentu menjadi alarm bagi kita semua.

Hal Ini menandakan perlunya perhatian serius terhadap kondisi fisik bangunan pondok pesantren, terutama yang sudah tua.

"Tentu saja kami sangat prihatin atas musibah ini. Berulang dalam waktu yang hanya selisih satu bulan dari musibah Al Khoziny, Sidoarjo," ucapnya.

Dia pun meminta pemerintah untuk turun tangan membantu pesantren-pesantren yang memiliki bangunan berisiko membahayakan santri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement