REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana kunjungan kembali delegasi Palestina ke Indonesia pada awal November mendatang. Delegasi Palestina juga bakal bertemu Presiden Prabowo Subianto dan membahas kerja sama di bidang pertanian antarkedua negara.
Amran menjelaskan, kunjungan ini menjadi kelanjutan dari hubungan erat antara Indonesia dan Palestina, terutama dalam solidaritas pangan. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan bantuan 10 ribu ton beras untuk rakyat Palestina sebagai bentuk dukungan nyata.
“Kami sudah menerima surat dari pihak Palestina. Awal November, pemimpin mereka akan datang bersama delegasi untuk bertemu Bapak Presiden dan meminta dukungan pembangunan kawasan pangan di Indonesia,” ujar Amran di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Mentan menegaskan, kolaborasi dengan Palestina merupakan bukti komitmen Indonesia tidak hanya dalam bentuk diplomasi politik, tetapi juga dukungan konkret di sektor pangan. Menurut dia, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan menjadi inspirasi bagi negara-negara sahabat yang menghadapi situasi sulit.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Pemerintah Indonesia (RI) dan Palestina sepakat berkolaborasi di sektor pertanian. Kedua pihak menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait hal ini di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menjelaskan bentuk kerja samanya. Indonesia akan menyediakan lahan antara 10 ribu hingga 20 ribu hektare di Sumatra Selatan dan juga di Kalimantan. Di lahan tersebut akan ditanami komoditas pangan.
Menurut Amran, hasilnya sebagian besar akan diperuntukkan bagi Palestina. Negara tersebut akan mengirimkan ahli yang kompeten di bidang pertanian. Kerja sama ini, kata Mentan RI, bersifat berkelanjutan.
“Mereka punya hortikultura yang berkembang dengan baik di Palestina. Mereka ahli water management yang cocok untuk hortikultura. Kita siapkan area. Mana kala saudara-saudara kita membutuhkan pangan, tinggal diambil dari tempat yang kita kerjasamakan itu,” tutur tokoh asal Sulawesi Selatan ini.
Amran menerangkan, ini merupakan bentuk bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina. Penandatanganan MoU telah dilakukan, dan Menteri Pertanian Palestina akan berkunjung ke Sumsel, di area yang berpotensi dijadikan lahan kerja sama tersebut.
Palestina tidak hanya menyiapkan tenaga ahli. Peralatan dan mesin-mesin pendukung proses tanam juga akan dikirimkan dari sana. “Nah, kita lahannya ada, luas, tapi teknologi kita dibantu,” ujarnya.
Amran melanjutkan, lahan tersebut akan dijadikan sawah dan area untuk tanaman hortikultura. Seperti telah disinggung sebelumnya, hasil panen akan diberikan kepada Palestina sebagai bentuk perhatian RI kepada negara tersebut.
Indonesia, jelas dia, juga mendapat keuntungan berupa transfer teknologi. Ia menegaskan, pemerintah tidak menetapkan batas waktu berakhirnya kerja sama ini karena sifatnya berkelanjutan.
“Jadi ini kerja sama teknologi seperti investor yang datang. Kita sharing di dalamnya—sharing teknologi, modal, dan seterusnya. Tetapi kita akan memungkinkan produksinya nanti lebih banyak diambil mereka,” ujar Amran.
Selain kerja sama tersebut, Indonesia juga siap mengirimkan bantuan 10 ribu ton pangan ke Palestina. Menurut Mentan, keputusan ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.