REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Arena pertempuran antara perlawanan Palestina dan pasukan Israel saling tumpang tindih hingga tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pertempuran menetralisasi kekuatan udara dan artileri Israel sepenuhnya, dan mendorong pertempuran ke arah pertempuran langsung dari titik nol, mencapai tahap senjata putih di beberapa daerah.
Kepada Aljazeera, Jumat (3/10/2025), pakar militer dan strategis Kolonel Hatem Karim al-Falahi menjelaskan dalam segmen analisis militer bahwa operasi militer saat ini tersebar di berbagai wilayah di Jalur Gaza, termasuk di timur, barat, tengah dan selatan.
Operasi militer terkonsentrasi di wilayah utara dalam dua poros utama yaitu pumbu timur laut dan barat laut, di samping wilayah timur Kota Gaza dan poros selatan menuju Tel al-Hawa.
Dalam konteks lapangan ini, daerah Tel al-Hawa menyaksikan dua operasi kualitatif simultan, yang pertama bertujuan untuk menghancurkan tank Merkava dengan IED.
Sedangkan yang kedua adalah bentrokan langsung dengan pasukan Israel di dekat dua pengangkut pasukan.
Faksi-faksi perlawanan mampu memberikan perlindungan tembakan berat yang memungkinkan para pejuang untuk mencapai dan melemparkan IED ke dalam dua tank sebelum berhasil menarik diri.
Operasi ini berlangsung dalam sebuah adegan yang mencerminkan tingkat koordinasi yang tinggi di antara unit-unit perlawanan.
Al-Falahi mencatat tumpang tindih posisi yang signifikan ini menunjukkan kemampuan tempur yang sebenarnya dari para pejuang. Keunggulan taktis ditunjukkan ketika keunggulan udara dan senjata yang dimiliki tentara penjajah dinetralkan.
Lihat postingan ini di Instagram