Kamis 25 Sep 2025 20:21 WIB

Ditjen Pesantren Lahir Saat Perayaan Hari Santri 2025

Ditjen Pesantren akan tingkatkan mutu pendidikan pesantren.

Suasana santri belajar kitab kuning di pesantren.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Suasana santri belajar kitab kuning di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’i berharap Direktorat Jenderal Pesantren bisa lahir dan diresmikan saat perayaan Hari Santri 2025 pada 22 Oktober, sebagai kado dari pemerintah bagi institusi pendidikan tertua di Indonesia tersebut.

"Harapan kita, alangkah berbahagiannya kalau kemudian Dirjen Pesantren itu diwujudkan pada saat kita memperingati hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober mendatang," ujar Romo Syafi’i di Antara Heritage Centre (AHC), Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Romo Syafi’i menyebut rencana pembentukan Dirjen Pesantren sebagai langkah historis, tak sekadar administratif. Karena, berkaitan dengan eksistensi pesantren dalam mencetuskan dan mempertahankan kemerdekaan.

Saat ini, otoritas yang mengurusi pesantren di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yakni di Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpdpontren).

"Hari ini, kita ingin Dirjen Pesantren bisa lebih efektif mengisi kemerdekaan," ujar Syafi’i.

Proses pembentukan Dirjen ini telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Menurut Syafi’i, Kemenag telah menyusun naskah akademik sebagai dasar pengajuan.

Naskah tersebut kemudian diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Namun, prosesnya belum sepenuhnya mulus. Revisi dan penyempurnaan dokumen masih terus dilakukan.

"Menpan-RB meminta ada evaluasi menyeluruh terhadap naskah akademik tersebut agar lebih mudah dielaborasi sesuai ketentuan yang mereka miliki," ujar Syafi’i.

Di internal Kementerian Agama, upaya pemenuhan syarat-syarat yang diminta Kemenpan-RB juga terus digenjot. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpdpontren) serta Direktorat Jenderal Pendidikan Islam saat ini sedang serius merespons permintaan tersebut.

Meski belum ada tenggat waktu pasti, Syafi’i optimistis. Ia melihat ada kesamaan visi antara Menteri Agama dan Menpan-RB.

"Keduanya sama-sama ingin memajukan pendidikan pesantren melalui pembentukan Dirjen Pesantren," katanya.

Jika terbentuk, Direktorat Jenderal ini akan menjadi institusi khusus yang menangani berbagai aspek pengembangan pesantren, dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement