Rabu 10 Sep 2025 11:15 WIB

MUI: Israel Berani Serang Qatar karena Merasa Selalu Dilindungi AS

Serangan Israel ke Qatar merupakan tindakan provokatif.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dengan penuh keprihatinan dan kemarahan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam sekeras-kerasnya serangan militer Israel terhadap Doha ibukota Qatar. MUI menilai serangan sewenang-wenang Israel ke Qatar karena merasa selalu mendapat perlindungan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, serangan Israel ke Qatar merupakan tindakan provokatif, ilegal, dan tidak berperikemanusiaan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

Baca Juga

"Serangan Israel ke Doha tidak bisa dipisahkan dari upaya sistematis untuk memperluas eskalasi konflik, melemahkan dukungan internasional terhadap Palestina, dan memberikan pesan intimidatif kepada negara-negara yang konsisten membela kemerdekaan Palestina," kata Sudarnoto kepada Republika, Rabu (10/9/2025)

Sudarnoto mengatakan, tindakan Israel terhadap Qatar merupakan bentuk frustasi politik Israel yang semakin terisolasi di mata dunia, namun tetap berusaha menunjukkan superioritas militer tanpa mempedulikan reaksi global.

Ia menegaskan bahwa Israel terus bertindak sewenang-wenang karena merasa mendapat perlindungan dari negara-negara besar tertentu, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya, yang selalu menggunakan hak veto untuk menghalangi tindakan tegas Dewan Keamanan PBB. Dukungan politik, militer, dan finansial inilah yang membuat Israel arogan dan mengabaikan kecaman internasional.

"Tindakan ini (Israel yang selalu dilindungi Amerika) akan semakin memperburuk stabilitas kawasan dan mengancam perdamaian global," ujar Sudarnoto.

Sudarnoto menambahkan, dalam waktu yang bersamaan serangan ke Doha dapat memperkuat solidaritas negara-negara Muslim, khususnya dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk semakin bersatu melawan kejahatan Israel. Bahkan, dunia internasional, termasuk negara-negara non-Muslim, akan semakin menyadari bahwa Israel adalah ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.

"Saya meyakini bahwa serangan ini justru akan menjadi pemicu bagi OKI untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik, diplomatik, dan bahkan ekonomi dalam rangka membela Palestina secara lebih nyata. Karena itu, OKI harus mengambil langkah konkret, bukan sekadar pernyataan, untuk melawan kebiadaban Israel," ujar Sudarnoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement