Rabu 03 Dec 2025 14:42 WIB

Ulama se-Madura Berkumpul di Makbarah Syaikhona Kholil Bangkalan, Ini Sikap Mereka Soal Konflik PBNU

Para ulama mengungkapkan keprihatinan atas masalah yang dialami PBNU.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)
Foto: mobile.seruu.com
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) se-Madura Raya mengadakan Munajat Kebangsaan dan tabarrukan yang dirangkai dengan pertemuan khusus di Makbarah Syaikhona Kholil Bangkalan dan rumah peninggalan Syaikhona Kholil. Mereka berharap Mustasyar dapat memberi jalan keluar atas masalah di PBNU. 

Kegiatan itu diprakarsai oleh KH Muhammad Faishol Anwar sebagai Rais Syuriyah PCNU Bangkalan sekaligus Sesepuh Bani Syaikhona Kholil. Puluhan Syuriyah NU dan Masyayikh Pesantren se-Madura hadir meramaikan kegiatan tersebut. 

Baca Juga

Sekretaris PCNU Bangkalan KH Dimyati Muhammad menyebut ada tiga poin yang menjadi titik temu para ulama dalam pertemuan itu. Pertama, mereka mengungkapkan keprihatinan atas masalah yang dialami PBNU. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

"Kami merasakan keprihatinan yang teramat mendalam atas kondisi yang terjadi di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama saat ini," kata kiai Dimyati saat dikonfirmasi pada Rabu (3/12/2025). 

Meski demikian, Dimyati mempercayakan penyelesaian masalah di tubuh PBNU kepada para Musyatasyar dan sesepuh NU. 

Dimyati meyakini mereka mempunyai kebijaksanaan yang akan membawa kebaikan bagi NU. "Kami memasrahkan sepenuhnya penyelesaiannya kepada alim ulama khususnya Musyatasyar & Sesepuh NU selaku pemegang otoritas tertinggi di Nahdlatul Ulama," ujar Dimyati. 

 
photo
(ilustrasi) logo nahdlatul ulama - (tangkapan layar wikipedia)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement