REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah sorotan publik terhadap gaya hidup mewah para pejabat, sebuah potret inspiratif datang dari kediaman seorang pejabat Muslim. Berbeda dengan citra yang sering terlihat, rumah sahabat yang menjadi sahabat semasa Umar bin Khattab menjadi khalifah ini justru bersih dari barang-barang mewah, bahkan cenderung nampak seperti rumah orang miskin.
Alasan pejabat Muslim ini hidup sederhana, karena sangat takut terhadap Allah SWT yang akan meminta pertanggungjawaban di akhirat kelak kepadanya. Karena itu, ia tidak mau jatuh cinta terhadap dunia, tidak mau tenggelam dalam asiknya kemewahan, dan tidak mau memanfaatkan kursi kekuasaan untuk kepentingan dirinya dan keluarganya.
Gubernur Muslim yang miskin ini bernama Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah Radhiyallahu anhu. Dia adalah sahabat Nabi Muhammad SAW. Abu Ubaidah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Makkah yang termasuk paling awal memeluk agama Islam.
Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi dalam buku 150 Kisah Umar bin Khattab menulis Abu Ubaidah adalah seorang sahabat yang tepercaya dan dicintai Nabi Muhammad SAW. Abu Ubaidah mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Dia juga menjadi panglima perang yang sangat memperhatikan keselamatan tentaranya.
Dikisahkan Hisyam bin ‘Urwah saat Abu Ubaidah menjabat sebagai Gubernur Syam. Suatu ketika Umar bin Khattab yang menjadi Khalifah mendatangi negeri Syam. Kedatangannya tersebut disambut oleh para pemimpin dan pejabat negara.
