REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Foto dan video yang menunjukkan penangkapan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap anggota Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas yang terkepung di terowongan Rafah di selatan Jalur Gaza, telah memicu gelombang kemarahan dan simpati luas di media sosial.
Hamas mengatakan kejahatan keji pasukan pendudukan melalui pengejaran, pembunuhan, dan penangkapan para mujahidin yang terperangkap di terowongan Kota Rafah merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Selain itu pula sekaligus menjadi bukti nyata dari upaya terus-menerus untuk merusak dan menghancurkan perjanjian tersebut.
Pernyataan itu menambahkan, Hamas telah melakukan upaya besar selama sebulan terakhir dengan berbagai pemimpin politik dan mediator untuk menyelesaikan masalah para pejuang dan kembalinya mereka ke rumah masing-masing, serta mengajukan gagasan dan mekanisme tertentu untuk menangani masalah ini.
كل جراح الحرب كوم وجرح شباب نفق رفح كوم آخر.. المشاهد التي تخرج تدمي القلب كمداً وحزناً ..
مضى خيرة الرجال بين شهيد وأسير وجريح
محاصرين عطشانين جائعين مخذولين مظلومين
إنا لله وإنا إليه راجعون
اللهم انتقم
اللهم انتقم
اللهم انتقم pic.twitter.com/Kk7Lc1vSb1
— Khair Eddin Aljabri (@Khair_Aljabri) November 26, 2025
Tagar "Pria Rafah" dan "Pejuang Rafah" mendominasi media sosial, di tengah interaksi luas dan pujian besar atas keteguhan para pejuang yang telah menghabiskan satu tahun penuh (365 hari) di bawah tanah, dalam kondisi pengepungan, pemboman, dan kelaparan, tanpa tempat berlindung atau dukungan.
Sementara mereka menghadapi pendudukan dengan tekad yang tak tergoyahkan, mereka mempertahankan tanah dan kehormatan mereka, dan menulis, seperti yang digambarkan oleh para pengguna Twitter, "epik kepahlawanan dan kebanggaan dengan darah mereka".
Para blogger menggambarkan adegan-adegan yang beredar sebagai sesuatu yang menyayat hati dan menyedihkan menegaskan bahwa orang-orang terbaik telah gugur sebagai syuhada, tawanan, dan korban luka-luka, serta terkepung dalam keadaan haus, lapar, dan tertindas, dan bahwa luka-luka yang diderita para pemuda di terowongan Rafah adalah yang paling menyakitkan dalam perang ini.
في مدينة صغيرة اسمها رفح، هناك نفق به رجال خيرة أهل الأرض، من حملوا وصيّة الله ورسوله على أكتافهم، ومضوا بثبات يقدّمون أرواحهم فداء للحق وللأرض
تُركوا وحدهم في الميدان، في مواجهة أعتى قوى الشر، بلا سند إلا إيمانهم، وبلا سلاح إلا ما أعدّته سواعدهم.
حسبنا الله ونعم الوكيل pic.twitter.com/jCEiFWOdBo
— Salah Safi 🇵🇸 صلاح صافي (@iSalahSafi) November 26, 2025




