Jumat 28 Nov 2025 22:25 WIB

Warganet Arab Kecam Penangkapan tak Manusiawi Para Pejuang yang Terjebak di Terowongan Rafah

Hamas meminta Israel bebaskan para pejuang yang terjebak di Rafah.

Penangkapan pejuang yang terjebak di terowongan Rafah.
Foto: Aljazeera
Penangkapan pejuang yang terjebak di terowongan Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Foto dan video yang menunjukkan penangkapan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap anggota Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas yang terkepung di terowongan Rafah di selatan Jalur Gaza, telah memicu gelombang kemarahan dan simpati luas di media sosial.

Hamas mengatakan kejahatan keji pasukan pendudukan melalui pengejaran, pembunuhan, dan penangkapan para mujahidin yang terperangkap di terowongan Kota Rafah merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga

Selain itu pula sekaligus menjadi bukti nyata dari upaya terus-menerus untuk merusak dan menghancurkan perjanjian tersebut.

Pernyataan itu menambahkan, Hamas telah melakukan upaya besar selama sebulan terakhir dengan berbagai pemimpin politik dan mediator untuk menyelesaikan masalah para pejuang dan kembalinya mereka ke rumah masing-masing, serta mengajukan gagasan dan mekanisme tertentu untuk menangani masalah ini.

Tagar "Pria Rafah" dan "Pejuang Rafah" mendominasi media sosial, di tengah interaksi luas dan pujian besar atas keteguhan para pejuang yang telah menghabiskan satu tahun penuh (365 hari) di bawah tanah, dalam kondisi pengepungan, pemboman, dan kelaparan, tanpa tempat berlindung atau dukungan.

Sementara mereka menghadapi pendudukan dengan tekad yang tak tergoyahkan, mereka mempertahankan tanah dan kehormatan mereka, dan menulis, seperti yang digambarkan oleh para pengguna Twitter, "epik kepahlawanan dan kebanggaan dengan darah mereka".

Para blogger menggambarkan adegan-adegan yang beredar sebagai sesuatu yang menyayat hati dan menyedihkan menegaskan bahwa orang-orang terbaik telah gugur sebagai syuhada, tawanan, dan korban luka-luka, serta terkepung dalam keadaan haus, lapar, dan tertindas, dan bahwa luka-luka yang diderita para pemuda di terowongan Rafah adalah yang paling menyakitkan dalam perang ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement