REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) berencana membekali para petugas haji dasar-dasar Bahasa Arab. Ini akan memudahkan mereka selama bertugas melayani para tamu Allah pada penyelenggaraan haji berikutnya.
"Kami akan siapkan mereka, termasuk Bahasa Arab yang standar, seperti tanya jalan, tanya alamat, dan lain sebagainya," ujar Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2026, BP Haji akan melanjutkan tongkat estafet yang sebelumnya menjadi kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) setelah 75 tahun mengurusi haji.
BP Haji akan bertindak sebagai regulator dan operator haji, termasuk perekrutan petugas haji. Saat penyelenggaraan sudah sepenuhnya diambil alih BP Haji, rencananya petugas haji akan disiapkan jauh-jauh hari.
Mereka juga akan menjalani bimbingan teknis selama kurang lebih sebulan agar pelayanan terhadap jamaah semakin optimal.
"Kami berharap petugas haji ini kita akan siapkan jauh sebelumnya dan kami siapkan minimal satu bulan," kata Irfan Yusuf.
Di samping itu, lanjutnya, BP Haji akan menambah alokasi petugas haji perempuan mengingat jumlah jamaah haji Indonesia didominasi oleh perempuan.
Ia menyoroti jumlah pembimbing ibadah perempuan masih sangat terbatas dibandingkan pembimbing laki-laki. Hal ini dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi kenyamanan dan pelaksanaan ibadah jamaah perempuan.
Apalagi tagline yang akan diusung BP Haji pada penyelenggaraan haji berikutnya yakni Ramah Lansia, Disabilitas, dan Perempuan.
"Karena itu diperlukan tenaga petugas haji yang lebih banyak perempuannya. Sekarang ini petugas haji lebih banyak laki-laki," katanya .
"Jadi Insya Allah, Badan Penyelenggara Haji siap melaksanakan haji 2026," tambah Mochammad Irfan Yusuf.