REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu awak kapal kemanusiaan Handala yang disita Israel di perairan internasional saat hendak berlayar ke Jalur Gaza diserang saat tiba di penjara Israel.
Freedom Flotilla Coalition/Koalisi Armada Kebebasan (FFC), pihak yang mensponsori pelayaran tersebut, pada Selasa (29/7/2025), melaporkan, awak kapal yang diserang adalah Chris Smalls, seorang aktivis kemanusiaan yang kerap membela hak asasi manusia berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), Chris Smalls.
"Ketika tiba di penjara Israel, pembela hak asasi manusia AS Chris Smalls diserang secara fisik oleh tujuh orang berseragam," kata koalisi di X, lapor Anadolu yang dikutip Republika, Selasa.
Kapal Handala, yang membawa bantuan berupa susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan, disita oleh pasukan Israel di dekat pantai Gaza pada Sabtu (26/7/2025) malam. Kapal kemanusiaan tersebut berisi sebanyak 21 warga sipil tak bersenjata. Termasuk, ujar dia, anggota parlemen, petugas medis, dan relawan.
Chris Smalls adalah seorang organisator buruh Amerika dari New Jersey yang mendirikan dan memimpin Amazon Labor Union (ALU)."Mereka mencekiknya dan menendangnya di kaki, meninggalkan tanda-tanda kekerasan yang terlihat di leher dan punggungnya," kata pernyataan itu.
When he reached the Israeli prison, U.S. human rights defender Chris Smalls was physically assaulted by seven uniformed individuals. They choked him and kicked him in the legs, leaving visible signs of violence on his neck and back.
When his lawyer met with him, Chris was… pic.twitter.com/tzHJ8cyX8K
— Freedom Flotilla Coalition (@GazaFFlotilla) July 29, 2025