REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Ratusan rabi Yahudi mengeluarkan surat terbuka yang mendesak pendudukan Israel untuk segera menghentikan penggunaan kelaparan sebagai senjata di Jalur Gaza.
Pernyataan yang ditandatangani para rabi dari berbagai komunitas tersebut, dinilai mencerminkan peningkatan penolakan moral dari dalam lingkup keagamaan Yahudi global terhadap penggunaan 'Politik Kelaparan' dari Israel terhadap Gaza.
Menurut The Times of Israel yang dikutip Al Mayadeen, para rabi menyatakan bahwa mereka tidak bisa tinggal diam sementara jumlah korban tewas di Gaza meningkat dan malnutrisi memburuk. Mereka menekankan bahwa kondisi saat ini merupakan pembunuhan massal warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Protes di Haifa
Sementara itu, pasukan pendudukan Israel (IDF) menangkap sekitar 24 aktivis pada Kamis lalu dalam sebuah protes damai di kota Haifa yang diduduki. Para demonstran berkumpul untuk mengecam kelaparan yang sedang berlangsung dan kehancuran skala besar di Gaza, menuntut segera diakhirinya perang.
Para aktivis di demonstrasi tersebut memegang foto-foto anak-anak dari Gaza dan menyerukan penghentian apa yang mereka sebut sebagai kampanye hukuman kolektif dan kelaparan sistematis.
Protes dan surat para rabi mencerminkan meningkatnya kekhawatiran domestik dan internasional atas bencana kemanusiaan di Gaza, di mana warga sipil terus menderita di bawah kondisi pengepungan dan pembatasan bantuan yang diberlakukan oleh rezim Israel.
Lihat postingan ini di Instagram