Kamis 10 Jul 2025 18:01 WIB

Beragam Praktik Judi Tradisi Jahiliyah, Islam Tegas Mengharamkan

Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab jahiliyah marak mempraktikkan judi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
ILUSTRASI Judi
Foto: pxhere
ILUSTRASI Judi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judi sudah ada sejak zaman silam. Salah satu penyakit sosial itu bisa dijumpai pada banyak masyarakat di berbagai belahan dunia.

Pada masa pra-Islam atau jahiliyah, bangsa Arab pun sudah mengenal perjudian. Menurut Ibnu Katsir dalam sebuah kitabnya, ada sejumlah praktik permainan yang dilakukan sebagian orang-orang Arab jahiliyah.

Baca Juga

Praktik Judi Tradisi Jahiliyah

Maisir

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa maisir adalah judi. Permainan ini biasa dipakai untuk taruhan pada masa Jahiliyah hingga kedatangan Islam. Berkat risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW, mereka akhirnya menyadari bahaya maisir dan tidak lagi melakukan perbuatan tersebut.

Dahulu, maisir dilakukan oleh orang-orang Jahiliyah dengan cara menukar daging dengan seekor atau dua ekor kambing. Cara lainnya, mengundi anak panah yang taruhannya berupa emas atau komoditas semisal kurma.

Setelah Islam datang, pemaknaan atas maisir "meluas." Simak, misalnya, penuturan al-Qasim bin Muhammad. Ia mengatakan, semua sarana yang melalaikan orang dari mengingat Allah dan shalat dapat disebut sebagai maisir.

اجْتَنِبُوا هَذِهِ الكِعَاب الْمَوْسُومَةَ الَّتِي يُزْجَرُ بِهَا زَجْرًا فَإِنَّهَا مِنَ الْمَيْسِرِ

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jauhilah oleh kalian dadu-dadu yang bertanda ini, yang dikocok-kocok, karena sesungguhnya ia termasuk maisir."

Nardasyir

Kata nardasyir berasal dari bahasa Persia. Nard berarti dadu, sedangkan syir bermakna manis. Jenis permainan ini dimainkan dengan menggunakan meja yang bergambar aneka rupa. Kemudian, pemain juga mengocok dadu untuk menjalankan pion.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bermain nard, maka ia telah durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya."

Beliau juga berpesan, "Perumpamaan orang yang bermain nard, kemudian ia bangkit dan melakukan shalat, sama halnya dengan orang yang berwudu dengan memakai nanah dan darah babi, lalu ia bangkit dan melakukan shalatnya."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Ansab

Ini merupakan tugu-tugu yang terbuat dari batu. Dahulu, orang-orang Arab jahiliyah meletakkan kurban dan melakukan pemujaan di depan tugu tersebut. Mereka juga melakukan undian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement