REPUBLIKA.CO.ID, GOMA — Kelompok pemberontak yang didukung Negara Islam (IS) membunuh setidaknya 17 orang dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Kongo Timur, kata pihak berwenang pada Sabtu (16/11/2025).
Serangan yang dilakukan Allied Democratic Forces (ADF) terjadi di desa Byambwe, di wilayah Lubero, Provinsi North Kivu, pada Jumat malam, kata Kolonel Alain Kiwewa, administrator lokal, kepada The Associated Press.
“Wanita yang sedang menyusui dibunuh secara brutal dan ditemukan dengan leher mereka tergorok di tempat tidur rumah sakit,” kata Kiwewa, menambahkan bahwa 11 wanita dan enam pria tewas.
Pemberontak juga menyerang desa-desa lain, kata Samuel Kakule Kagheni, pemimpin masyarakat sipil di wilayah Manzya, yang mencakup Byambwe, tetapi tidak dapat mengonfirmasi jumlah korban di sana.
Kelompok bersenjata telah melakukan serangkaian serangan mematikan di Kongo Timur, termasuk ADF dan pemberontak M23 yang didukung Rwanda.
ADF, yang menyatakan kesetiaan kepada kelompok Islamic State pada 2009, beroperasi di sepanjang perbatasan dengan Uganda dan sering menargetkan warga sipil.
Pada Agustus, pasukan ADF membunuh setidaknya 52 orang selama beberapa serangan dalam seminggu, menurut misi penjaga perdamaian PBB di Kongo.
Kelompok tersebut juga membunuh hampir 40 orang di Provinsi Ituri pada Juli, saat menyerbu sebuah gereja Katolik selama misa malam dan menembaki jemaat, termasuk banyak wanita dan anak-anak.
ADF dibentuk oleh kelompok-kelompok kecil yang berbeda di Uganda pada akhir 1990-an akibat ketidakpuasan terhadap Presiden Yoweri Museveni.




