REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Kunjungan delegasi "Imam Eropa" ke Israel dan pertemuan mereka dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, di tengah genosida Gaza memicu gelombang kemarahan yang luas di kalangan aktivis media sosial.
Media dan situs-situs Israel ramai memberitakan bahwa Presiden Israel, Isaac Herzog, menerima delegasi tokoh-tokoh Muslim dari Eropa yang membahas topik hidup berdampingan antar agama.
Herzog mempublikasikan sebuah video yang mendokumentasikan penyambutan delegasi tersebut, yang memicu gelombang perdebatan sengit di platform media sosial, terutama karena kunjungan tersebut dilakukan di tengah-tengah berlanjutnya agresi Israel ke Gaza selama hampir dua tahun.
Adegan ini memicu perasaan marah, sedih dan kecaman di antara para jamaah mereka, yang mempertanyakan waktu kunjungan dan implikasinya.
Banyak blogger menunjukkan perlunya untuk melihat sumber berita, karena media Israel memulai dengan tajuk utama "Delegasi Imam Eropa Mengunjungi Presiden Israel".
“You represent the world of brotherhood, humanity, and liberty”. The words of Imam Hassen Chalghoumi from France to me today.
I was moved and inspired to meet him and a delegation led by @elnet_global of Imams and Muslim community leaders from across Europe. They stand bravely… pic.twitter.com/gpJja2tQne
— יצחק הרצוג Isaac Herzog (@Isaac_Herzog) July 7, 2025
Setelah meneliti identitas para anggota delegasi, tweeps menemukan bahwa sebagian besar peserta yang hadir bukanlah imam yang sebenarnya.
Kelompok tersebut hanya terdiri dari beberapa orang yang memiliki gelar tersebut, sementara yang lainnya hanya relawan atau pengurus di beberapa masjid, atau jamaah tanpa status resmi.
Beberapa komentator berpendapat bahwa tujuan sebenarnya dari kunjungan ini adalah untuk memalsukan realitas dan memberikan kesaksian palsu yang mempromosikan normalisasi dengan pendudukan Israel dan memberikan legitimasi agama yang diduga.
الهدف الحقيقي من هذا اللقاء هو تقديم شهادة زور من عصابة كذّابين مبتذلين؛ بهالة أئمة تُستخدم لتطبيع الاحتلال الإسرائيلي، والاعتراف بالقدس كعاصمة لإسرائيل، وهو ما يشكل انتهاكا للثوابت الإسلامية والعربية.
القدس، بوصفها أرضا عربية وإسلامية محتلّة، خط أحمر لا يجوز المساومة عليه، وأي… pic.twitter.com/HyL7FKASrH
— أحمد سليمان العُمري Ahmad Al Omari (@ahmadomariy) July 8, 2025