Ahad 06 Jul 2025 17:12 WIB

Ini 2 Bom Rakitan Pejuang Gaza Penghancur Tank dan Lapis Baja, Penumpas Banyak Tentara Israel

Pejuang Gaza terus melakukan perlawanan terhadap zionis Israel.

Pejuang Hamas berdiri (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA— Meskipun kemampuan mereka tidak seberapa dibandingkan dengan tentara pendudukan Israel, faksi-faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza menggunakan berbagai macam senjata yang berhasil memberikan kerugian besar pada serangan tentara pendudukan Israel ke Jalur Gaza.

Dikutip dari Aljazeera, Ahad (6/7/2025) Menurut pakar militer dan strategis Kolonel Hatem Karim al-Falahi, Saraya al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, menggunakan perangkat "Tsaqib" rakitan sendiri.

Baca Juga

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menggunakan perangkat "Syawaz" yang memiliki beberapa jenis, beratnya mencapai 21 kilogram, dan mampu menembus 60 hingga 65 sentimeter ke dalam kendaraan.

Beberapa hari yang lalu, Saraya al-Quds mengumumkan para pejuangnya menghancurkan sebuah tank Merkava Israel di daerah Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, setelah meledakkan bom samping Tsaqib.

Ada juga IED Fedayeen yang ditempelkan pada kendaraan dan dihancurkan dari titik nol, selain IED TV dan jenis lainnya.

Kolonel Al-Falahi mengatakan faktor darat membantu para pejuang perlawanan untuk menanam IED di daerah-daerah pergerakan kendaraan lapis baja dan kendaraan lapis baja pasukan pendudukan Israel.

Para pejuang perlawanan sering kali langsung menuju ke kendaraan atau tank Israel memasang perangkat gerilya di atasnya dan mundur.

Faksi-faksi perlawanan baru-baru ini telah melakukan serangkaian operasi kualitatif terhadap tentara pendudukan Israel di utara dan selatan Jalur Gaza, yang menyebabkan peningkatan kerugian.

Tentara pendudukan Israel tidak menguasai

Terlepas dari kerugian yang dideritanya selama serangannya ke Jalur Gaza, tentara pendudukan Israel mengklaim sebelumnya bahwa mereka menguasai 60 persen wilayah Gaza, dan akan menguasai 80 persen, tetapi memperingatkan bahwa lebih dari itu akan menimbulkan bahaya bagi keselamatan para tawanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement