Senin 30 Jun 2025 12:40 WIB

Media Internasional: Gencatan Senjata Iran-Israel Rapuh, Perang Berpotensi Kembali Berkecamuk?

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat kabar internasional terus memusatkan perhatian mereka pada dampak perang Israel-Iran dan kemungkinan pembaruannya di masa mendatang.

Media juga menyoroti kesiapan tentara pendudukan untuk perang multi-barisan dengan Iran dan proksi-proksi mereka di wilayah tersebut.

Baca Juga

Aljazeeraa.net melaporkan sejumlah analisis dari beberapa media internasional, dikutip Senin (30/6/2025).

Sebuah artikel di surat kabar Inggris The Guardian memperingatkan kerapuhan gencatan senjata antara Israel dan Iran dan menyatakan bahwa gencatan senjata itu bisa berakhir kapan saja.

Menurut artikel tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional, menggunakan konflik ini sebagai alat untuk tetap berkuasa dan menghindari pertanggungjawaban.

The Guardian menyamakannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam ketergantungannya pada perang yang tak berkesudahan.

Rezim Iran dapat mengambil keuntungan dari situasi ini untuk meningkatkan program nuklirnya atau membeli senjata dari negara-negara seperti Korea Utara, kata artikel tersebut.

BACA JUGA: Serangan Rudal Iran Dahsyat, tapi Mengapa Korban Israel Sedikit? Ternyata Ini Penjelasannya

Para pemimpin politik memicu konflik untuk keuntungan pribadi sementara warga sipil harus menanggung akibatnya.

Gencatan senjata antara Tel Aviv dan Teheran mulai berlaku pada 24 Juni, menyusul perang yang dimulai Israel pada 13 Juni dengan tujuan untuk melenyapkan program nuklir dan rudal Iran.

photo
Lini Masa KOnflik Israel Iran - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement