Sabtu 28 Jun 2025 11:35 WIB

Ini Imbauan Arab Saudi untuk Penyelenggara Haji RI Tahun Depan

Kerajaan Arab Saudi telah sampaikan jadwal pelaksanaan haji 1447 H/2026 M.

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Hasanul Rizqa
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.
Foto: MCH 2025
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief telah bertemu dengan Deputi Bidang Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hasan Munakirah. Keduanya mendiskusikan sejumlah kejadian yang muncul dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. Pertemuan ini juga membahas persiapan haji tahun depan.

Menurut Hilman Latief, diskusi tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M itu hadir dengan didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.

Baca Juga

“Kami semua bersyukur atas pertolongan Allah dan dengan kerja keras, bahu-membahu, persoalan yang muncul pada saat operasional (haji 1446 H/2025 M) bisa kita selesaikan bersama-sama,” ujar Hilman Latief dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (28/6/2025).

Hilman menuturkan, Deputi Kementerian Haji dan Umrah Saudi berpesan agar seluruh pemangku kebijakan di Indonesia mempersiapkan penyelenggaraan haji sedari awal. Dalam pertemuan ini, Hasan Munakirah meminta agar proses persiapan diselaraskan agar sesuai tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan Kerajaan.

Hilman mengatakan, Pemerintah Arab Saudi telah menyediakan urutan waktu (timeline) penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 H. Informasi itu diberikan pada rapat penutupan penyelenggaran haji 1446 H/2025 M di Makkah, Arab Saudi, pada 8 Juni 2025.

“Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, penetapan lokasi di Masya’ir, persiapan kontrak, penentuan jemaah, pelunasan dan lainnya. Ini memang disarankan lebih awal,” sebut Hilman. 

“Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H. Semoga kita semua diberikan kemudahan,” katanya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Pemulangan jamaah haji

Sementara itu, fase pemulangan jamaah haji RI gelombang pertama dari Jeddah, Arab Saudi, sudah berakhir. Bersamaan dengan itu, dimulailah fase pemulangan jamaah haji gelombang kedua, yakni yang bertolak dari Madinah.

Saat ini, operasional haji berfokus di Makkah dan Madinah. Proses pergerakan jamaah haji RI dari Makkah ke Madinah akan berlangsung hingga 2 Juli 2025.

Selain menerima kedatangan jamaah dari Makkah, petugas Daerah Kerja (Daker) Madinah juga harus berjibaku untuk melayani kepulangan jamaah dari Kota Nabi ke Tanah Air.

"Puncak pelayanan tahap terakhir berada di Madinah. Kami meminta jamaah terus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik pada saat perjalanan dari Makkah menuju Madinah, saat berkegiatan di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi, di hotel markaziyah, maupun saat berziarah,” pesan Hilman kepada jamaah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement