REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat Rasulullah SAW hendak hijrah dari kota Makkah ke Madinah, beliau menyusun strategi untuk mengelabui kaum Quraisy dengan bersembunyi di gua Tsaur.
Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustadz Firanda Andirja, Gua Tsaur adalah gua yang dijadikan tempat persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar Radhiyallahu Anhu selama tiga hari. Gua ini terletak di Jabal (qunung) Tsaur sekitar empat kilometer di sebelah selatan kota Makkah.
Gunung Tsaur tingginya sekitar 748 meter. Gua Tsaur merupakan celah yang berada di atas gunung atau semacam batu yang berlubang.
Tinggi celah tersebut sekitar 1,25 meter. Ada dua celah Gua Tsaur, celah di sebelah barat dimana dari celah ini Nabi masuk ke dalam Gua Tsaur dan celah sebelah timur.
Ketika Nabi SAW dan Abu Bakar berhijrah, tujuan mereka adalah kota Madinah yang terletak di sebelah utara kota Makkah. Seharusnya, Nabi SAW dan Abu Bakar langsung ke arah utara agar mendekat ke kota Madinah.
Akan tetapi, Nabi SAW menempuh strategi untuk mengelabui kaum Quraisy. Saat itu, kaum Quraisy mengadakan sayembara bagi siapa pun yang dapat menangkap Nabi SAW dan Abu Bakar, hidup atau mati, akan mendapatkan 100 ekor unta.
Nabi SAW dan Abu Bakar justru ke arah selatan terlebih dahulu, semakin menjauh dari kota Madinah. Nabi SAW dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsaur selama tiga hari agar orang-orang Quraisy menyangka Nabi SAW dan Abu Bakar sudah berhasil lolos.
View this post on Instagram