REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 43 Debarkasi Surabaya asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengungkapkan rasa syukur setibanya di Tanah Air, Kamis malam (26/6/2025).
Kedatangan jamaah terlambat dua hari dari jadwal. Keterlambatan ini dampak ketegangan perang Iran-Israel yang melibatkan Amerika Serikat sehingga aktivitas penerbangan di kawasan Timur Tengah sempat dihentikan.
"Konfirmasi dari ketua kloter, jamaah tidak terbebani psikis setelah dilayani oleh Maskapai Saudia Airlines dengan baik selama menunggu jadwal ulang pemulangan di Jeddah. Hotelnya mewah dan makanan juga bagus," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Sugiyo kepada wartawan saat menyambut kedatangan jamaah haji Kloter 43 di Asrama Haji Surabaya, Kamis malam.
Sebelumnya, demi keamanan, sembari menunggu ketegangan perang mereda, jamaahhaji asal Banyuwangi yang berjumlah 380 orang itu dievakuasi di sebuah hotel kawasan kota Jeddah, Arab Saudi sampai akhirnya aktivitas penerbangan di kawasan Timur Tengah dibuka kembali.
"Kemarin, ya, sempat bikin status, Pak Prabowo tolong kami. Pak Muhammad Bin Salman tolong kami," ujar Purwati mengenang, yang disambut tawa suaminya, Muslimin, setibanya di Asrama Haji Debarkasi Surabaya.
Pasangan suami-istri yang berprofesi sebagai penjual arang di Banyuwangi ini tak henti-hentinya mengungkap rasa syukur setelah tiba di Tanah Air dengan selamat.