REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar berharap, proses pemulangan jamaah haji Indonesia dapat berlangsung berjalan lancar. Terlebih lagi, lanjut dia, saat ini situasi di kawasan Timur Tengah mulai berangsur-angsur kondusif.
Seperti diketahui, Israel dan Iran mengakhiri perang sesudah 12 hari. Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada Selasa (24/6/2025) pagi waktu setempat.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan, Perang Israel-Iran sempat memicu penundaan kepulangan dua kelompok terbang (kloter) jamaah haji RI. Bagaimanapun, lanjut Menag, penerbangan kedua kloter itu tertunda "hanya" beberapa jam.
"Itu hanya beberapa jam, hanya dua penerbangan, dan setelah itu sekarang ada hikmahnya karena sudah genjatan senjata. Mudah-mudahan, sampai pulang terakhir tetap genjatan senjatanya. Sebab, (penerbangan) jamaah haji lewat di atas Qatar," ujar Menag kepada awak media usai menghadiri acara Nikah Massal di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Dia pun memastikan, jalur penerbangan jamaah haji RI ke Tanah Air saat ini sudah aman. Meski demikian, Kementerian Agama (Kemenag) RI terus memantau perkembangan situasi.
"Nah, sekarang sudah aman. Kami pantau terus," ucap Imam Besar Masjid Istiqlal ini.
Sebelumnya, dua kloter asal Embarkasi Surabaya, yakni SUB 43 dan SUB 44, sempat tertunda keberangkatannya dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Indonesia. Penundaan tersebut dilakukan atas pertimbangan keamanan jalur udara akibat eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. Dua kloter yang masing-masing membawa 380 anggota jamaah itu pun terpaksa menunggu lebih lama beberapa jam.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, memastikan seluruh jamaah dalam kondisi aman. Mereka telah ditampung di hotel-hotel di Jeddah sambil menunggu jadwal penerbangan baru.
“Insya Allah kita terus melakukan pendorongan jamaah sesuai dengan program yang kita desain. Sebagian sudah tiba di Bandara Jeddah untuk kembali ke Indonesia, sementara sebagian lainnya masih berada di Madinah dan akan tinggal sekitar sembilan hari ke depan sebelum dijadwalkan pulang,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilmab Latief di Makkah, Selasa (24/6/2025) lalu.

Pemulangan jamaah haji
Fase pemulangan jamaah haji RI gelombang pertama dari Jeddah, Arab Saudi, sudah berakhir. Bersamaan dengan itu, dimulailah fase pemulangan jamaah haji gelombang kedua, yakni yang bertolak dari Madinah.
Saat ini, operasional haji berfokus di Makkah dan Madinah. Proses pergerakan jamaah haji RI dari Makkah ke Madinah akan berlangsung hingga 2 Juli 2025.
Selain menerima kedatangan jamaah dari Makkah, petugas Daerah Kerja (Daker) Madinah juga harus berjibaku untuk melayani kepulangan jamaah dari Kota Nabi ke Tanah Air.
"Puncak pelayanan tahap terakhir berada di Madinah. Kami meminta jamaah terus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik pada saat perjalanan dari Makkah menuju Madinah, saat berkegiatan di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi, di hotel markaziyah, maupun saat berziarah,” pesan Hilman kepada jamaah haji.