Jumat 27 Jun 2025 10:22 WIB

Menag: UM-PTKIN Harus Jadi Ruang Pembentukan Karakter

Seleksi masuk PTKIN harus menjadi ruang pembentukan karakter.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah peserta mengerjakan soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Sejumlah peserta mengerjakan soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag RI), Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2025 tidak hanya menjadi ajang seleksi akademik, tetapi juga sebagai bagian dari pembangunan karakter generasi muda yang unggul, jujur, dan berintegritas. 

Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Kelulusan Nasional UM-PTKIN yang dihadiri para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Menurut Nasaruddin, proses seleksi masuk PTKIN harus menjadi ruang pembentukan karakter, sejalan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini yang tidak hanya menuntut kecerdasan, tetapi juga kejujuran, amanah, dan kesabaran. 

Baca Juga

“UM-PTKIN harus jadi ruang pembentukan karakter. Dunia kerja sekarang menuntut bukan hanya kepintaran, tapi juga kejujuran dan kesabaran,” ujar Nasaruddin dalam siaran pers yang diterima Republika pada Kamis (25/6/2026).

Dia pun menyoroti pentingnya efisiensi dan profesionalisme dalam seluruh rangkaian proses seleksi. Dia mengingatkan bahwa sistem yang dibangun harus berbasis pada diplomasi integritas, bukan sekadar formalitas birokrasi. 

Meskipun hasil evaluasi pelaksanaan UM-PTKIN tahun ini dinilai positif, Nasaruddin berharap seluruh pihak tetap waspada terhadap potensi penyimpangan, sekecil apa pun. Dia meminta agar sistem seleksi terus disempurnakan agar semakin adaptif dan berorientasi pada mutu.

“Integritas adalah harga mati. Jangan lengah. Sekecil apa pun potensi penyimpangan, harus kita cegah bersama,” ucap Nasaruddin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno melaporkan bahwa pelaksanaan UM-PTKIN 2025 berjalan lancar meski menghadapi sejumlah tantangan teknis. Menurut dia, kunci keberhasilan terletak pada sinergi lintas unit dan penguatan koordinasi antar pihak terkait.

“Harapannya, model pelaksanaan seperti ini bisa menjadi rujukan untuk seleksi tahun-tahun berikutnya,” kata Suyitno.

Tingkat partisipasi publik pada UM-PTKIN tahun ini mengalami peningkatan, seiring dengan bertambahnya kepuasan masyarakat terhadap layanan pendidikan Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement