Jumat 27 Jun 2025 13:23 WIB

Menag: Tak Ada Artinya Kita Peringati Muharram Jika Ada Degradasi Kualitas Umat

Semangat hijrah perlu dimaknai sebagai upaya pembenahan diri.

Meteri Agama Nasaruddin Umar
Foto: Republika/Prayogi
Meteri Agama Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar mengajak umat Islam menjadikan 1 Muharram 1447 H sebagai momentum hijrah dan refleksi diri menuju kehidupan yang lebih bermakna. Menurut dia, peringatan tahun baru Islam bukan sekadar seremoni, tapi harus menjadi titik tolak perubahan menuju pribadi yang lebih baik.

"Sepertinya tidak ada artinya kita memperingati Muharraman, kalau terjadi degradasi kualitas individu umat,” kata Menag Nasaruddin dalam acara peringatan 1 Muharam tingkat kenegaraan yang bertema Peaceful Muharram: Damai Bersama Manusia dan Alam yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Baca Juga

Menag Nasaruddin menekankan bahwa semangat hijrah perlu dimaknai secara mendalam sebagai upaya pembenahan diri secara spiritual, sosial, dan moral. “Ini adalah momen untuk evaluasi dan transformasi diri. Kita harus terus memperbaiki kualitas hidup dan keimanan kita,” ujarnya.

Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak dalam menyemarakkan peringatan 1 Muharram. 

“Peringatan Muharram tahun ini berbunga-bunga. Tentu tidak boleh kalah dengan tahun miladiyah,” ujarnya.

photo
Ribuan masyarakat mengikuti Pawai 1000 Obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H di Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (27/6/2025). Dengan kegiatan yang diikuti pesrta dari berbagai kalangan, anak-anak hingga dewasa ini diharapkan dapat meningkatkan ukhuwwah Islamiah, mewujudkan teloransi umat dan memperkuat kebersamaan. - (Edi Yusuf)

Ia juga berharap momentum tahun baru Islam ini membawa dampak positif bagi perdamaian global, terutama di kawasan Timur Tengah yang masih dilanda konflik.

“Semoga Allah benar-benar memberikan ketukan hati yang kuat kepada jiwa-jiwa dan pikiran-pikiran para pihak yang sedang berkonflik di kawasan Timur Tengah, sehingga dunia dapat menyaksikan betapa indahnya kedamaian dan persahabatan,” ujar Menag Nasaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement