REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Warga Israel telah menghabiskan hari-harinya di bunker atau tempat perlindungan bawah tanah sejak 13 Juni 2025. Di mana sejak saat itu, rezim Netanyahu memulai perang terhadap Iran dan membuat Iran melancarkan serangan balasan.
Hal itu telah secara efektif menghentikan kehidupan sehari-hari di Israel. Sirene berbunyi di seluruh wilayah yang diduduki Israel hampir tanpa henti, membuat orang-orang berlindung di tempat perlindungan karena takut akan serangan Iran. Namun, orang-orang harus terus kembali ke tempat perlindungan karena serangan terus berdatangan.
Banyak yang memilih untuk menghabiskan malam di dalam bunker untuk menghindari serangan yang terus-menerus. Namun, hulu ledak kuat yang digunakan pada rudal Iran kini membuat tempat perlindungan tidak efektif dan menimbulkan kengerian bagi warga Israel di bawah tanah.
Video rekaman yang diambil oleh warga Israel menggunakan kamera ponsel menunjukkan bagian dalam tempat perlindungan dalam kekacauan setelah serangan Iran. Dinding dan langit-langit yang keras terlihat runtuh menimpa kepala warga Israel.
Orang-orang, panik dan tidak percaya, meraba-raba mencari bantuan. Mereka tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak diperingatkan.
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran sebelumnya mengeluarkan peringatan kepada Israel untuk meninggalkan wilayah pendudukan sepenuhnya dan tidak berasumsi bahwa tempat perlindungan bawah tanah akan menawarkan mereka perlindungan sementara perang agresi dilancarkan terhadap Iran.
View this post on Instagram