REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Maison du Cafe atau kedai kopi yang dalam bahasa Arab bernama Baitul Gahwa, terselip di antara deretan outlet parfum Arab, toko cokelat, dan suvenir di pusat perbelanjaan ternama Corniche, Al Balad, Jeddah, Arab Saudi. Lokasi ini selalu menjadi tujuan pelancong maupun jamaah haji dari seluruh dunia untuk berburu oleh-oleh.
Menempati petak yang tidak luas, hanya 4x6 meter persegi, kedai kopi itu menjadi bagian penting dari sejarah perkopian kota pelabuhan yang kini terus bergerak menjadi kota modern dan canggih di Jazirah Arab.
Maison du Cafe ini telah berdiri 41 tahun lalu. Menurut para pecintanya, ini adalah salah satu dari dua kedai kopi dengan cita rasa terbaik di Kota Jeddah. Satu lagi adalah Darul Gahwa (House of Coffee), yang juga berada tak jauh dari Maison du Cafe.
Kedai kopi ini relatif sederhana, tanpa dekorasi mencolok. Di dalamnya hanya terdapat beberapa barstool menghadap ke meja bar putih yang memanjang. Di sisi lain, terpajang toples bening berisi biji kopi yang telah disangrai dan beberapa mesin kopi espresso bermerek La Cimbali, produsen mesin kopi ternama dari Italia.
Namun, kedai ini tetap hidup karena dijaga oleh barista andal asal Indonesia, Masduki Abdurrahman, pria yang telah bekerja di sana selama 30 tahun.