REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Pasukan Penjajah Israel (IDF) telah mengurangi kehadiran tentaranya di Jalur Gaza, surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Ahad (15/6/2025).
Penarikan pasukan tersebut dilaporkan bertujuan untuk memperkuat perbatasan utara dan timur Israel di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan upaya infiltrasi oleh milisi dari Yordania dan Suriah, serta potensi masuknya Hizbullah ke dalam pertempuran.
Untuk mencegah upaya infiltrasi, tentara Israel dilaporkan telah memperkuat kehadirannya di sepanjang perbatasan dengan Yordania dan Suriah. Penempatan ulang ini membuat jumlah pasukan di Gaza sedang dikurangi.
Menurut Haaretz, dalam beberapa hari terakhir, kurang dari setengah jumlah tentara yang ditempatkan di Gaza sebelum dimulainya permusuhan dengan Iran diperkirakan akan tetap ada.
Menurut Haaretz, pejabat pertahanan Israel mengatakan keputusan untuk memindahkan pasukan berasal dari kekhawatiran bahwa proksi regional Iran dapat membantunya dalam konflik tersebut.