Kamis 22 May 2025 17:55 WIB

Laporan Ini Ungkap Krisis Fisik dan Psikologis yang Dialami Ribuan Prajurit Israel

Lebih dari 3.500 prajurit tidak layak bertugas karena alasan psikologis pada Mei 2024

Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Sebuah laporan yang ditujukan kepada pejabat senior militer Israel mengungkap krisis fisik dan psikologis yang dialami para prajurit, di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza, Al-Jazeera melaporkan pada Rabu (21/5/2025) mengutip media Israel.

Menurut laporan yang diajukan oleh gerakan ‘Mothers on the Front’, tingkat pendaftaran pasukan cadangan telah turun dari 95 persen pada awal perang Gaza menjadi hanya 75 persen saat ini. Sementara itu, tingkat ketidakhadiran di beberapa unit telah mencapai 50 persen, yang mencerminkan ketidaksiapan dalam unit-unit reguler.

Baca Juga

 

Data tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 3.500 prajurit dinyatakan tidak layak bertugas karena alasan psikologis pada Mei 2024. Selain itu, sekitar 2.000 lainnya yang dirawat karena dampak perang.

 

Angka bunuh diri

Sementara itu, 12 persen prajurit cadangan menderita gejala gangguan stres pascatrauma, menurut sebuah studi dari Universitas Tel Aviv, yang ada dalam laporan tersebut.

Tahun 2024 mencatat angka bunuh diri tertinggi di antara prajurit Israel dalam satu dekade, dengan 21 kasus terkonfirmasi. Setengah diantaranya merupakan prajurit cadangan. Hal tersebut terjadi di tengah indikasi kasus yang tidak terdokumentasi dan kurangnya pemantauan rutin terhadap upaya bunuh diri, kata laporan tersebut.

Menurut data militer Israel, laporan tersebut melanjutkan, sekitar 5.569 prajurit telah terluka sejak awal operasi Gaza, ratusan di antaranya serius. Gerakan 'Mothers on the Front' juga mengecam keterlibatan prajurit yang sakit mental dalam pertempuran, menganggapnya sebagai bahaya bagi nyawa prajurit dan rekan-rekan mereka," kata laporan itu.

photo
Tentara Israel menangisi rekan mereka yang tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, saat upacara pemakamannya di dewan regional Gezer Israel, 27 April 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement