Senin 19 May 2025 15:05 WIB

Mengapa Nabi Isa dan Dajjal Digelari al-Masih?

Makna al-Masih pada masing-masing mereka berbeda satu sama lain.

ILUSTRASI Nabi Isa akan turun di dekat menara sebuah masjid di Damaskus, Suriah atau Syam.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Nabi Isa akan turun di dekat menara sebuah masjid di Damaskus, Suriah atau Syam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menciptakan dua sosok al-Masih yang satu sama lain saling berlawanan, yakni Nabi Isa AS sebagai al-Masih pembawa petunjuk. Dialah nabi yang atas izin Allah dapat menyembuhkan orang tunanetra dan berpenyakit sopak. Selain itu, putra Maryam tersebut dapat menghidupkan orang mati, juga dengan izin Allah.

Adapun Dajjal merupakan al-Masih kesesatan yang menyebarkan huru-hara kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasa. Misalnya, menurunkan hujan dan membuat suatu daerah kering-kerontang.

Baca Juga

Istilah al-masih berasal dari akar kata siyaahah. Turunannya adalah saaha-yasiihu-siyaahatan. Semuanya dapat diartikan sebagai ‘berkelana’ atau ‘menjelajah'.

Di satu sisi, maknanya bisa berkonotasi positif, yakni bila merujuk pada Nabi Isa AS. Sebab, beliau mengadakan perjalanan dengan berdakwah kepada Bani Israil yang tinggal terpencar-pencar.

Makna yang buruk dilekatkan pada sosok Dajjal. Dalam menyebarkan tipu dayanya, Dajjal pun mendatangi berbagai penjuru bumi. Bahkan, dia melakukannya dengan sangat cepat. Tujuannya jelas membuat kerusakan pada tiap wilayah yang dimasukinya. Dan, ia bisa sampai ke seluruh tempat kecuali Makkah dan Madinah.

photo
Infografis 6 Hal tentang Yesus (Nabi Isa) dalam Islam - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement