
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Terminal Syib Amir, Makkah, masih sangat terik meski hari sudah sore. Jamaah haji Indonesia satu per satu turun dari bus untuk melakukan umrah. Ada yang berjalan biasa dan ada juga didorong kursi roda. Di tengah kesibukan itu, seorang pria muda mendatangi petugas mencari ayahnya yang belum balik dari Masjidil Haram sejak pagi.
Pria itu menunjukkan foto sang ayah yang mengenakan kaos biru. "Mas bisa bantu mencarikan jamaah, sudah dari pagi belum balik dari Masjidil Haram," ujarnya, Senin (12/5/2025).
Sang anak mengaku telah mencoba menghubungi bapak tersebut. Pesan terakhir, Ahmad Fadil berada di WC Nomor 8 dan akan melaksanakan shalat Zuhur.
Setelah itu, pesan tak lagi sampai karena baterai sang ayah habis. "Kayaknya baterainya habis mas," ujar sang anak kepada jurnalis Republika yang tergabung di Media Center Haji.
Petugas lalu mencatat nama lengkap jamaah dan embarkasi kedatangan untuk dilaporkan ke bagian linjam atau perlindungan jamaah. Sambil menunggu hasil, sang anak mencoba masuk sendiri untuk melihat dan mencari ayahnya di pelataran Masjidil Haram.
Tak lama berselang, seorang ibu dan suaminya datang bersama pria. Tak disangka lelaki tua itu adalah sosok yang dicari. Ia adalah Ahmad Fadil, jamaah asal Bintan yang sudah sejak pagi berada di Masjidil Haram untuk melakukan umroh. Bapak itu tertinggal dari rombongannya.
Ahmad bercerita, ia diminta bertemu di kawasan Masjidil Haram di dekat WC 9 sebagai patokan. Tapi ternyata, ia salah lokasi saat turun. Ia justru turun ke WC 8. Alhasil ia tidak menemukan rombongannya dari embarkasi BTH 2.