REPUBLIKA.CO.ID, Jamaah haji asal Indonesia gelombang pertama berangsur-angsur mendarat di Madinah, Arab Saudi. Di Kota Nabi ini, jamaah dijadwalkan untuk melaksanakan sholat arbain, yakni sholat fardhu berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.
Dalam riwayat Anas bin Malik Ra, Rasulullah SAW bersabda; Barangsiapa shalat di masjidku 40 kali shalat (arbain) dengan tanpa ketinggalan satu sholat pun, maka ditulis baginya selamat dari api neraka dan keselamatan di hari kiamat” (HR Tabrani).
Hadis inilah yang dijadikan landasan bagi mayoritas umat Islam untuk memperbanyak sholat arbain (40 kali shalat) di masjid Nabawi. Bahkan, banyak yang menyatakan, sholat arbain sangat utama. Apalagi, balasannya sangat besar.
Selain mendapat pahala seribu kali lipat dibandingkan masjid lain kecuali Masjidil Haram, juga akan dibebaskan dari api neraka. Karenanya, banyak jamaah haji khususnya, yang tak pernah melewatkan untuk sholat arbain di Masjid Nabawi.
Banyak pro dan kontra menyikapi hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani yang bersumber dari Anas bin Malik di atas. Ada yang menyatakan sahih (kuat dasarnya), namun tak sedikit yang menyatakan hadis tersebut dhaif (lemah).
Yang menyatakan sahih, karena diriwayatkan dari Anas bin Malik, seorang perawi hadis yang diakui keadilannya (tsiqah dan dhabith). Sementara yang menyatakan hadis tersebut di atas dhaif, karena dalam sanadnya ada perawi yang meragukan, yakni Nubaith bin Umar, dan dikenal sering berdusta. Akibatnya, sejumlah ulama menyatakan hadis tersebut munkar (tertolak).
