REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan jamaah haji tahun ini akan melaksanakan ibadah haji saat kondisi cuaca panas di Arab Saudi. Puncak ibadah haji diperkirakan dilaksanakan pada Juni 2025.
"Puncak haji ketika kita wukuf di Arafah diperkirakan dilakukan pada 5 Juni 2025. Tentu saja bulan Juni masih masuk cuaca yang panas di Tanah Suci," kata Hilman saat Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/ 2025 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Ia mengatakan para petugas, tenaga medis dan seluruh tim dari Kemenag sudah menyampaikan kepada jamaah haji terkait apa yang harus dilakukan di Tanah Suci. Tentu jamaah haji diimbau mengatur ritme ibadah mereka agar tidak kelelahan sebelum puncak ibadah haji.
Jamaah haji biasanya sebelum melakanakan puncak ibadah haji rajin melakukan ibadah sunnah. Sehubungan dengan itu, jamaah haji diminta pandai memanajemen energi supaya saat puncak haji dalam kondisi sehat.
"Jamaah haji diatur energinya, sehingga pada puncak haji kita harapkan seluruh jamaah berada dalam kondisi yang fit dan prima tentunya," ujar Hilman.
Dirjen PHU Kemenag juga menjelaskan ada cara bagi jamaah haji untuk tidak dehidrasi saat kondisi di Arab Saudi panas. Di antaranya jamaah haji harus minum cukup air, caranya minum sesering mungkin tapi sedikit-sedikit minum airnya. Jamaah haji juga diminta menjaga energi dan memilih waktu yang tepat untuk ibadah sunnah dan lain sebagainya.
Jamaah haji Indonesia mulai memasuki asrama haji pada Kamis, 1 Mei 2025. Hari ini ada 18 kelompok terbang (kloter) dari sembilan embarkasi yang mulai masuk ke asrama haji. Pada Jumat (2/5/2025) sebanyak 7.514 jamaah dan petugas haji akan diberangkatkan menuju Madinah sebanyak 19 kloter. Satu kloter dari JKG yang akan masuk asrama besok pagi akan diberangkatkan pada malam hari di hari yang sama.
