REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengungkapkan sosok Sayyidina Umar bin Khattab dalam perang Khaibar. Menurutnya, Sayyidina Umar adalah teladan ketawadhuan, meski dalam peristiwa Perang Khaibar ia tampak sangat menginginkan posisi pemegang bendera perang.
"Sayyidina Umar setelah dididik oleh nabi, menjadi orang yang tawadhu, menjadi orang yang tidak ambisius, tidak ingin merebut sesuatu di depan," ujar Kiai Azaim dikutip dari kanal YouTube resmi pesantrennya, Selasa (19/8/2025).
Menurut Kiai Azaim, Umar bin Khattab tidak dikenal sebagai pribadi yang ambisius ataupun haus jabatan. Namun pada momen itu, Rasulullah SAW mengumumkan bahwa bendera perang akan diberikan kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan juga dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
“Di sinilah kemudian Sayyidina Umar mengincar, bukan ambisi. Jadi ada keinginan kuat untuk menjadi Rajul, sosok yang dimaksud oleh Rasulullah, memegang bendera, memimpin pasukan perang menuju Khaibar,” jelas KHR Azaim, Selasa (19/8/2025).
"Inilah orang yang dicintai Allah, yang mencintai Allah dan Rasul-Nya," ucapnya.