REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI-Sebagai pengingat akan rapuhnya hubungan antara kedua kekuatan nuklir Asia Selatan ini, India telah mengambil eskalasi yang tajam terhadap negara tetangganya.
India memberikan waktu kepada semua warga negara Pakistan yang tinggal di wilayahnya hingga 29 April 2025 untuk pergi, setelah serangan mematikan di Pahalgam, sebuah wilayah yang dikelola India di Kashmir yang disengketakan. Serangan yang menewaskan 26 orang dalam satu babak kekerasan di wilayah yang didominasi Muslim ini.
Tindakan India juga mencakup penangguhan perjanjian pembagian air utama, penutupan penyeberangan perbatasan darat utama antara kedua negara bertetangga ini, pengurangan diplomatik yang ekstensif.
Termasuk penarikan beberapa diplomat India, atase militer dan staf dari Islamabad, dan peringatan kepada rekan-rekan mereka di Pakistan untuk kembali ke negara mereka.
Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif memperingatkan bahwa konfrontasi nuklir dapat meletus antara negaranya dan India jika krisis yang terjadi saat ini tidak segera diatasi, menyusul eskalasi antara kedua belah pihak atas serangan mematikan di Kashmir.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh Anadolu Agency, Asif mengatakan bahwa konfrontasi antara dua kekuatan nuklir akan menimbulkan kekhawatiran di dunia.
Dia mengatakan bahwa reaksi India tidak mengejutkan setelah serangan tersebut, yang mengindikasikan bahwa insiden tersebut telah direncanakan untuk terlibat dalam konfrontasi dengan Pakistan.
Dia menekankan kecaman Pakistan terhadap terorisme dalam segala bentuknya, mencatat bahwa negaranya telah menjadi salah satu negara yang paling terdampak di kawasan ini selama bertahun-tahun.
Asif menuduh India berada di balik serangan "teroris" di kota Pahalgam, Kashmir, dan mengkritik New Delhi yang menuduh Islamabad tanpa bukti.
Dia juga mencatat bahwa Front Perlawanan, perpanjangan dari Lashkar-e-Taiba (LeT), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sudah tidak ada lagi di Pakistan.
BACA JUGA: Video Penghancuran Masjid Al-Aqsa, Serbuan Yahudi, dan Murkanya Dunia Islam
Dia menekankan bahwa negaranya siap untuk membalas setiap serangan udara yang dilakukan oleh India, dan untuk menanggapi setiap langkah yang diambil oleh New Delhi.
Menteri Pakistan meminta India untuk berdialog dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada, terutama masalah Kashmir, melalui cara-cara damai.
Dia juga meminta komunitas internasional, terutama Amerika Serikat, untuk turun tangan dan menawarkan solusi yang bijaksana atas insiden tersebut, dan menegaskan kesiapan negaranya untuk menanggapi setiap eskalasi dari India.
