Selasa 22 Apr 2025 21:26 WIB

Kemenag Paparkan Strategi Atasi Keterbatasan Petugas Haji

Koordinasi antarpetugas menjadi kunci penting suksesnya penyelenggaraan ibadah haji.

Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 Hijriah/2025 Masehi mengikuti sesi kegiatan tactical floor game di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Bimtek yang diikuti 506 peserta dan berlangsung dari tanggal 14–20 April 2025 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah calon haji Indonesia yang pada tahun ini berjumlah 221.000 orang.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 Hijriah/2025 Masehi mengikuti sesi kegiatan tactical floor game di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Bimtek yang diikuti 506 peserta dan berlangsung dari tanggal 14–20 April 2025 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah calon haji Indonesia yang pada tahun ini berjumlah 221.000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Agama (Kemenag) RI memaparkan sejumlah strategi yang akan diterapkan dalam menyiasati keterbatasan jumlah petugas dalam membantu dan melayani seluruh calon jamaah haji asal Indonesia. Kuota petugas haji dari Arab Saudi adalah sebesar 2 persen dari total jamaah.

"Sudah ada strategi bagaimana memitigasi persoalan. Misalnya, petugas kesehatan yang berkurang, nanti akan ada perbantuan dari petugas haji daerah," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Muchlis Muhammad Hanafi di Padang, Selasa (22/4/2025), di sela-sela pelantikan PPIH Embarkasi Haji Padang.

Baca Juga

Selain itu, Kemenag juga akan memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang nantinya difungsikan memperkuat layanan kepada calon jamaah haji selama menjalani rukun Islam kelima.

Muchlis mengatakan sejak pertama kali Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dibentuk ditambah dengan kondisi efisiensi anggaran, Kemenag telah memikirkan solusi terbaik dalam memberikan pelayanan.

"Yang pasti di tengah keterbatasan tadi pelayanan tidak boleh turun. Caranya dengan memaksimalkan sumber daya yang ada," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag tersebut.

Secara umum Kemenag mencatat untuk musim haji 1446 Hijriah kuota haji Indonesia sebesar 221.000 jiwa. Semula Pemerintah Arab Saudi memberikan alokasi petugas 1 persen dari total kuota yakni 2.210 orang.

Namun, atas upaya dan kerja keras Kemenag ditambah latar belakang hubungan baik antara Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi, Indonesia kembali mendapat kuota tambahan 1 persen menjadi 4.418 orang.

Ia menambahkan selain petugas PPIH Arab Saudi, syarikah di Tanah Suci juga akan menempatkan petugas untuk membantu calon jamaah haji dari seluruh negara termasuk Indonesia. Terakhir, demi memaksimalkan layanan maka koordinasi antarpetugas menjadi kunci penting suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 2025.

"Baik itu koordinasi internal sesama petugas PPIH Arab Saudi maupun antara PPIH Arab Saudi dengan syarikah atau otoritas setempat," ucapnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement