Jumat 04 Jul 2025 15:07 WIB

Menag Puji Ketepatan Waktu Lion Air Selama Musim Haji 2025

Lion Air dinilai sukses tanpa keterlambatan dalam penerbangan haji.

Jamaah calon haji duduk di dalam pesawat sebelum pemberangkatan jamaah calon haji kloter pertama asal Kalimantan Selatan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (5/5/2025). Sebanyak 423 calon haji kloter pertama asal Kalimantan Selatan mulai diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 3116.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Jamaah calon haji duduk di dalam pesawat sebelum pemberangkatan jamaah calon haji kloter pertama asal Kalimantan Selatan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (5/5/2025). Sebanyak 423 calon haji kloter pertama asal Kalimantan Selatan mulai diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 3116.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengapresiasi maskapai Lion Air yang dapat diandalkan dan belum ditemukan catatan keterlambatan penerbangan saat keberangkatan jamaah haji Indonesia.

"Kita juga melihat pendatang baru kita ini Lion ya. Lion itu per hari ini belum ditemukan satu temuan keterlambatan ya," ujarnya saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Arab Saudi, Kamis (3/7/2025).

Baca Juga

Maskapai Lion Air melayani keberangkatan jamaah tahun 1446 H/2025 M melalui dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ). Lion Air mengoperasikan pesawat tipe Airbus 330 dengan kapasitas 423 orang/penumpang.

Kerja sama transportasi udara untuk jamaah haji reguler Indonesia dengan maskapai di bawah PT Lion Mentari ini merupakan kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Penambahan maskapai dalam penyelenggaraan penerbangan haji ini diharapkan menjadi jawaban dalam mengatasi berbagai kendala yang kerap muncul terkait transportasi udara.

Dengan bergabungnya PT Lion Mentari Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.

Menurut Nasaruddin, meski ada beberapa kendala dalam proses penerbangan jamaah haji, namun manajemen Lion Air dianggap mampu mengatasi langsung persoalan.

"Soal di kemarin itu juga ada sedikit kendala operasional tetapi bisa ditukar dengan pesawat lain. Sehingga jamaah kita bisa berangkat dan tidak mengganggu penerbangan berikutnya," kata Nasaruddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement