REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Lebih dari enam ratus sekolah Islam terpadu yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia secara serentak menggelar aksi bersama boikot produk-produk yang terafiliasi dengan zionis sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Aksi ini dilakukan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia pada Senin (14/4/2025) yang melibatkan lebih dari puluhan ribu siswa, guru, dan orang tua murid di berbagai sekolah yang berada dalam naungan JSIT Indonesia.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar simbolik, namun juga merupakan bagian dari pendidikan karakter dan kepedulian global yang diajarkan kepada peserta didik.
“Kami ingin menanamkan kepada anak-anak sejak dini bahwa mereka harus memiliki empati terhadap penderitaan sesama, serta memiliki keberanian untuk bersikap terhadap ketidakadilan. Boikot ini adalah bentuk nyata perlawanan damai kita terhadap penjajahan dan penindasan yang terus terjadi di Palestina,” ujar Fahmi lewat keterangan tertulis kepada Republika.
Aksi boikot ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti edukasi publik melalui poster dan pamflet, kampanye sosial media, penarikan produk tertentu dari kantin sekolah, hingga penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina.