REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM — Pemukim Israel dilaporkan kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa di tengah penyerbuan tentara terhadap kota-kota Tepi Barat. Mereka dilaporkan melukai dan menahan warga Palestina, dan mempercepat pemindahan paksa, lapor Palestine Chronicle.
Ratusan pemukim ilegal tersebut menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (14/4/2025) melalui Gerbang Mughrabi. Mereka melakukan ritual Talmud dan meneriakkan slogan-slogan provokatif. Serangan itu terjadi bersamaan dengan serangkaian serangan semalam oleh militer Israel di kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan pemindahan paksa warga Palestina yang sedang berlangsung dari kamp-kamp pengungsi.
Seorang sumber dari Kementerian Wakaf Islam mengatakan kepada Al-Jazeera, sebanyak 765 pemukim memasuki kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel yang ketat. Pembatasan diberlakukan pada warga Palestina di daerah tersebut, termasuk penyitaan kartu identitas.
Menurut sumber Al-Jazeera, sekelompok pemukim melakukan ritual keagamaan dan tarian provokatif di Gerbang Singa. Sementara itu, pasukan Israel mendirikan pos pemeriksaan tambahan di pintu masuk kompleks tersebut, yang membatasi akses dan pergerakan warga Palestina di Kota Tua.
Sementara itu, kepala dewan pemukiman Tepi Barat utara memimpin serangan pemukim di situs arkeologi Sebastia, barat laut Nablus, di bawah pengawalan militer yang ketat. Di tempat lain, para pemukim dilaporkan meratakan lahan pertanian di al-Rakeez, bagian dari wilayah Masafer Yatta di selatan Hebron (Al-Khalil).
Pasukan Israel dilaporkan meratakan lahan di kota al-Burj, selatan Hebron, sementara pasukan tambahan dikerahkan di sekitar Kolam Sulaiman, dekat Betlehem, menjelang serangan pemukim lainnya.