REPUBLIKA.CO.ID,GAZA — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres merespons situasi kemanusiaan yang mengerikan yang terjadi di Jalur Gaza. Dia menyebut warga Palestina di Gaza berada dalam "Lingkaran Kematian" di tengah pemboman Israel dan larangan masuknya bantuan.
"Warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tak berujung," ujar Guterres kepada wartawan seperti dikutip Aljazeera, Selasa (8/4/2025).
Dia pun menolak usulan baru Israel untuk mengendalikan dan membatasi pengiriman bantuan ke Gaza. “Saya tegaskan, kami tidak akan berpartisipasi dalam pengaturan apa pun yang tidak sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan: kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas,” ucap Guterres.
Tidak ada bantuan yang dikirim ke daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu sejak 2 Maret karena Israel terus menutup titik-titik penyeberangan perbatasan penting. Israel melarang masuknya segala hal mulai dari makanan hingga pasokan medis dan bahan bakar.
"Lebih dari sebulan penuh telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada bahan bakar. Tidak ada obat-obatan. Tidak ada pasokan komersial," kata Guterres di New York.
"Ketika bantuan telah habis, pintu air kengerian telah terbuka kembali. Gaza adalah ladang pembantaian – dan warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tak berujung," jelas dia.
