REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta mengungkapkan, ada lompatan narasi yang terjadi di tataran global setelah peristiwa Taufan Al Aqsa pada 7 Oktober dan genosida Israel di Jalur Gaza. Menurut Anis Matta, lompatan narasi ini pun berhubungan langsung dengan eksistensi Israel.
Anis Matta mengatakan, penyangga keberadaan Israel yakni asas moral Eropa dan Amerika kepada diaspora Yahudi karena utang budi atas peristiwa holokaus yang terjadi setelah Perang Dunia ke-2. Karena itu, Eropa mendukung perbuatan zionisme untuk mengeluarkan bangsa Palestina dari tanahnya. Glorifikasi korban pun terjadi saat itu. Semua film Hollywood ketika itu memutar peristiwa dimana Yahudi menjadi korban dan diposisikan sebagai pahlawan kemanusiaan.
“Peristiwa satu tahun trakhir bukan karena kemenangan militer tetapi karena satu narasi lama akhirnya hilang yakni narasi bahwa bangsa ini korban holokaus dan sekarang menjadi pelaku pembantaian. ini menghilangkan alasan moral di seluruh dunia untuk mendukung Israel,”ujar Anis Matta dalam acara Indonesia Bersama Palestina: Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas yang dihelat Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Palestina (YPSP) di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gelora ini mengatakan, manaka asas moral satu eksistensi satu negara hilang maka negara itu sendiri akan hilang secara bertahap, termasuk Israel.
Di sisi lain, Anis Matta menjelaskan, dunia menghadapi krisis baru yang memiliki kompleksitas luar biasa. Dia menjelaskan, dunia sedang mencari model baru yang mewakili opini semua manusia secara keseluruhan. "Termasuk dalam fungsi lembaga-lembaga multielateral di dunia,"kata dia.
Untuk itu, Anis Matta meminta agar bangsa Indonesia, terutama umat Islam, bersiap untuk menyambut perubahan tersebut.
"Kita perlu menguatkan umat Islam secara mental dan narasi untuk menyambut transisi besar yang terjadi secara global dan menyiapkan Indonesia satu kancah utama di kancah global di masa mendatang. Penting untuk menjelaskan narasi ini kepada umat,"kata dia.