REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC), bekerja sama dengan Yayasan Hutan Wakaf Bogor dan Kementerian Agama, melaksanakan kegiatan kajian dan lokakarya Wakaf Hutan di Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (14/3/2025).
Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pelestarian hutan berkelanjutan melalui mekanisme wakaf. Inisiatif tersebut memanfaatkan wakaf sebagai salah satu bentuk filantropi Islam untuk menyediakan pembiayaan yang inovatif dalam konservasi hutan.
Acara lokakarya ini dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, pengelola wakaf, akademisi, dan tokoh masyarakat.
Kepala Bidang Penerangan Islam Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Dr. Abrar Munanda menyatakan, potensi wakaf sangat besar. "Melalui wakaf, kita dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena wakaf bersifat abadi dan tak ternilai serta merupakan tolok ukur kepedulian sosial,"ujar dia.
Dia mengatakan, hutan akan semakin terjaga jika dikelola dengan konsep wakaf. "Semoga ekosistem wakaf di Kota Padang semakin bagus lagi, apalagi Padang adalah satu dari enam wilayah yang ditetapkan Menteri Agama sebagai kota wakaf,"ujar dia.
Wali Kota Padang Fadly Amran mengungkapkan rasa syukurnya atas keterlibatan Kota Padang dalam inisiatif ini. Dia menegaskan, Padang memiliki potensi pewakaf yang besar. Lewat lokakarya tersebut, dia berharap, masyarakat Padang dapat bertukar pengalaman dengan yang sudah berpengalaman dalam hutan wakaf mengingat wakaf hutan ini bicara tentang kesejahteraan. "Potensi wakaf luar biasa karena berlandaskan agama dan budaya," kata dia.
Fadly juga menggarisbawahi pentingnya kearifan lokal dalam pengelolaan hutan. Dia mengatakan, tidak ada hutan yang dibabat habis di Padang mengingat secara sosial dijaga oleh masyarakat. "Baik tanah kaum, tanah ulayat, betul-betul dijaga,"kata dia.
Dia mendorong pengembangan tanah ulayat melalui investasi yang berdampak baik bagi lingkungan, agar keluarga bisa merasakan manfaatnya. "Begitu banyak lahan terbuka hijau yang kita harapkan menjadi bagian pergerakan wakaf Kota Padang, sehingga manfaat-manfaat tadi, kita bisa pelajari dari Hutan Wakaf Aceh atau Bogor. Kehadiran kita tentunya untuk mendengarkan dan mengkaji bagaimana pemanfaatannya, kami siap untuk kerjasama jika nanti bisa dilanjutkan", tambah Fadly.