Rabu 05 Mar 2025 21:46 WIB

Layani Haji 2026, Embarkasi YIA Tunggu Izin Menag 

Embarkasi haji ini sudah dapat melayani keberangkatan calon jamaah haji asal DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji asal embarkasi DIY
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Jamaah haji asal embarkasi DIY

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tengah menunggu izin dari Menteri Agama (Menag) terkait dengan operasional embarkasi haji Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, DIY. Direncanakan, embarkasi ini sudah dapat melayani keberangkatan calon jamaah haji asal DIY dan sekitarnya pada 2026 mendatang via YIA.

“Kalau izinnya sudah turun, Insya Allah haji 2026 sudah bisa lewat embarkasi ini,” kata Sekda DIY, Beny Suharsono dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

Beny mengatakan, pihaknya telah mengirim surat resmi ke Kementerian Agama RI yang berisi pengusulan pendirian embarkasi haji di Kulon Progo tersebut. Namun, usulan pendirian embarkasi ini bukanlah untuk membangun gedung baru, tetapi permintaan izin untuk menggunakan hotel-hotel yang ada di sekitar YIA sebagai fasilitas sementara bagi jamaah calon haji.

“Kami sudah bersurat ke Kementerian Agama, suratnya sudah sampai ke Pak Menteri, tinggal menunggu keputusan. Dan kami tidak sedang ingin membangun gedung baru, tetapi memanfaatkan hotel-hotel di sekitar YIA yang sudah siap saling mendukung,” ucap Beny.

Dijelaskan, pembangunan gedung baru bukan keputusan bijak di tengah upaya efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, penggunaan hotel di sekitar YIA bisa menjadi solusi karena dinilai lebih praktis dan efisien. 

“Dengan memanfaatkan hotel, kita bisa langsung beroperasi tanpa harus menunggu pembangunan gedung. Hotel-hotel di sekitar bandara juga sudah sepakat, dan inilah wujud riil dari upaya menggerakkan ekonomi lokal,” jelasnya.

Beny menuturkan, dengan adanya embarkasi YIA ini nantinya, tidak hanya DIY saja yang diuntungkan. Namun, daerah-daerah sekitar DIY pun akan turut merasakan dampak positifnya.

“Nantinya, jamaah haji dari Cilacap, Purworejo, hingga Pacitan bisa berangkat melalui YIA, sehingga mengurangi biaya dan jarak perjalanan,” ungkap Beny.

Menurutnya, penggunaan hotel sebagai tempat transit jamaah haji sebelum jadwal berangkat ke Tanah Suci juga bisa menjadi lebih hemat. Dengan pengaturan kamar yang fleksibel, biaya menginap bisa lebih terjangkau dibandingkan dengan standar komersial. 

Selain itu, pengaturan keberangkatan jamaah haji di embarkasi YIA ini nantinya akan dikelola bersama antara Pemda DIY dan Kementerian Agama RI. “Pembagian wilayah pengelolaan tentu harus jelas, agar tidak mengganggu operasional embarkasi lain, seperti embarkasi Donohudan atau Surabaya. Yang jelas, hotel-hotel di sekitar YIA sudah siap mendukung adanya embarkasi di sana. Bahkan soal harga mereka bisa memberikan harga terbaik yang tentunya lebih murah,” ujar Beny. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement