Jumat 24 Oct 2025 14:52 WIB

Apresiasi Lahirnya Ditjen Baru, Rektor: Keberpihakan Negara pada Pesantren

Kehadiran Ditjen Pesantren dinilai sejalan dengan semangat UU Nomor 18 Tahun 2019.

Prof Asep Saepudin Jahar Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Foto: Dokpri
Prof Asep Saepudin Jahar Rektor UIN Syarif Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor UIN Syarif Hidayatullah Asep Saepudin Jahar mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Lahirnya ditjen baru di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI ini dinilainya sebagai sebuah wujud keberpihakan negara terhadap pesantren.

"Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agama, dan Wakil Menteri kembali menunjukkan komitmen, kepedulian, dan keberpihakannya pada pesantren dengan menyetujui pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag RI,” ujar Asep Saepudin Jahar di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, pembentukan Ditjen Pesantren merupakan kebijakan strategis dan sekaligus pengakuan substantif negara terhadap ekosistem pesantren. Selama ini, menurut Asep, pondok-pondok pesantren menjadi benteng utama Islam moderat, wajah Islam yang toleran, inklusif, dan seimbang.

"Dengan 42.433 pesantren aktif dan sekitar 4,6 juta santri, potensi pesantren sungguh luar biasa. Banyak dari pesantren ini berkembang secara mandiri dengan dukungan masyarakat. Dan hari ini, negara hadir menunjukkan keberpihakannya," ucap dia.

Asep menilai, kehadiran Ditjen Pesantren sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Ini pun memperkuat pengakuan negara akan peran pesantren dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement