Selasa 04 Mar 2025 19:37 WIB

Bagaimana Muslim Memaknai Musibah?

Musibah dapat mendatangkan pahala bila disikapi dengan keimanan dan kesabaran.

ILUSTRASI Muslim berdoa. Bagaimana semestinya Muslim memaknai musibah yang datang menimpanya
Foto: AP Photo/Francisco Seco
ILUSTRASI Muslim berdoa. Bagaimana semestinya Muslim memaknai musibah yang datang menimpanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara kebahasaan, musibah berasal dari kata bahasa Arab yang akarnya dari ashaaba, yushiibu, mushiibatan. Itu berarti 'segala yang menimpa pada sesuatu', baik berupa kesenangan maupun kesusahan.

Namun, musibah umumnya dipahami sebagai hal yang selalu identik dengan kesusahan. Padahal, kesenangan yang dirasakan pada hakikatnya musibah juga. Dengan musibah, Allah SWT hendak menguji siapa yang paling baik amalnya.

Baca Juga

''Sesungguhnya kami telah jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, karena Kami hendak memberi cobaan kepada mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amalnya.'' (QS Al-Kahfi (18): 7)

Ada tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah. Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya. Sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh.

Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa. Ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Allah SWT. Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya. Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya bahwa dengan musibah itu Allah SWT menghendaki kebaikan bagi dirinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Musibah yang ditimpakan kepada manusia ada dua macam. Pertama, musibah dunia; dan kedua, musibah akhirat. Musibah dunia salah satunya ialah ketakutan, kelaparan, kematian, dan sebagainya sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 155. ''Dan pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, dan kelaparan, dan kekurangan harta dan jiwa dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.'' Adapun musibah akhirat adalah orang yang tidak punya amal saleh dalam hidupnya, sehingga jauh dari pahala. Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Orang yang terkena musibah, bukanlah seperti yang kalian ketahui, tetapi orang yang terkena musibah yaitu yang tidak memperoleh kebajikan (pahala) dalam hidupnya.''

sumber : Hikmah Republika oleh Deni Rahman
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement