REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Film terbaru produksi Marvel, Captain America: Brave New World, mendapat sorotan dari para aktivis akibat hubungannya dengan Israel yang disebut melakukan genosida di Jalur Gaza. Film yang akan rilis di bioskop pada 14 Februari tersebut, telah memicu polemik usai demonstran pro-Palestina berunjuk rasa saat pemutaran perdana di Los Angeles pada Selasa (13/2/2025).
Film terbaru di Marvel Cinematic Universe (MCU) menampilkan pahlawan super Israel Ruth Bat-Seraph, yang dikenal sebagai Sabra. Karakter ini sebelumnya sudah menuai kritik karena dimainkan oleh aktris Israel Shira Haas. Para aktivis pun menyoroti dugaan hubungan Marvel dengan kelompok-kelompok Israel.
Nama Sabra disinyalir merujuk pada penduduk asli Israel dan berasal dari buah pir berduri. Sabra pertama kali muncul dalam serial buku komik Incredible Hulk pada tahun 1980-an. Superhero ini diciptakan oleh Bill Mantlo dan Sal Buscema. Gaun biru dan putih yang kerap dikenakan Sabra terinspirasi pada bendera Israel.
Meski demikian, istilah tersebut memiliki arti yang berbeda bagi orang Israel dan Palestina. Bagi orang Yahudi Israel, Sabra dapat berarti orang Yahudi Israel yang lahir di Palestina yang diduduki. Di sisi lain, nama Sabra merujuk pada kamp pengungsi di Lebanon, tempat pasukan Israel mengawasi pembantaian ratusan orang Palestina di tangan milisi sayap kanan Lebanon.
Pada Juli 2024, Marvel menulis ulang karakter kontroversial Sabra untuk film terbarunya Captain America: Brave New World sebagai pejabat tinggi pemerintah AS. Marvel menghilangkan latar belakang dan alur cerita Israelnya di tengah genosida Israel di Gaza.
Dalam komik aslinya, Sabra merupakan agen Mossad yang bertugas di IDF. Karakter ini merupakan mantan Black Widow dalam program pembunuh fiksi Cinematic Universe. Rekonstruksi Sabra menawarkan biografi yang berbeda dengan kisah asal karakter tahun 1980-an tersebut karena identitas Israelnya telah dihilangkan. Dia telah didesain ulang sebagai alter-ego bernama Ruth Bat Seraph, yang akan diperankan oleh aktris Israel Shira Haas.