REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Pasukan Penjajah Israel melakukan serangan mematikan di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki. Serangan tersebut menewaskan seorang perempuan Palestina yang sedang hamil dan bayinya yang belum lahir.
Serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye militer Israel yang intensif di seluruh wilayah Palestina. Pembunuhan tersebut menuai kecaman keras dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pejabat Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi pembunuhan Sundos Jamal Mohammed Shalabi yang berusia 23 tahun, yang sedang hamil delapan bulan, bersama bayinya yang belum lahir. Suami Shalabi terluka parah dalam serangan itu, dilaporkan Al Mayadeen.
Menurut saksi mata yang dikutip oleh media Palestina, pasukan Israel menembaki wanita hamil dan suaminya saat mereka berusaha melarikan diri dari kekerasan. Pasukan pendudukan Israel belum mengeluarkan penjelasan atas pembunuhan Shalabi. Meski demikian, sebelumnya telah mengumumkan perluasan operasi militernya di Tepi Barat utara, yang menargetkan kamp pengungsi Nur Shams di dekat Tulkarm.
Invasi itu, yang dijelaskan oleh pejabat Palestina sebagai bagian dari kampanye pembersihan etnis "Israel" yang sedang berlangsung, melibatkan pengepungan di kamp tersebut, pengusiran paksa penduduk, dan pembongkaran skala besar. Buldoser dilaporkan menghancurkan rumah dan jalan dan menghalangi akses ambulans dan petugas darurat.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/_250202093909-163.png)