REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dahulu kala, Bani Israil dipimpin oleh seorang yang berwatak zalim dan otoriter. Pada suatu ketika, penguasa yang tiran ini mendapat kabar tentang seorang pemuda yang begitu taat beribadah.
Konon, si pemuda sangat warak sampai-sampai enggan menampakkan diri ke luar tempat ibadahnya. Sebab, ia takut akan berbuat dosa walau hanya melihat seorang yang bukan mahramnya.
Mendengar informasi tersebut, pemimpin Bani Israil itu merasa cemas. Ia khawatir bila kesalehan pemuda itu dapat memengaruhi orang-orang agar melawan pemerintah. Maka dipikirkannya pelbagai strategi untuk menjatuhkan nama baik anak muda tersebut.
Akhirnya, penguasa zalim ini mendapatkan ide. Ia merekrut seorang wanita yang cantik jelita. Perempuan ini sehari-hari bekerja sebagai penghibur di kedai tempat penjualan minuman keras.
"Kau datangi rumah pemuda ini dan tawarkan tiga hal kepadanya: berzina denganmu, makan daging babi, atau menenggak minuman keras. Jika dia tidak mau melakukan satu dari ketiga opsi itu, sampaikan kepadanya bahwa raja akan mengirimkan orang untuk membunuhnya!" kata penguasa tersebut.
"Baik, Tuan," jawab si wanita.
View this post on Instagram
"Kalau berhasil dalam tugas ini, kau akan mendapatkan imbalan uang dariku. Kalau tidak, kau akan kujatuhi hukuman penjara! Sekarang, pergi dan saya laksanakan perintahku!" titah si raja lagi.
Wanita itu merasa optimistis misinya akan berhasil. Sebab, menggoda pria adalah pekerjaannya sehari-hari.
Pada malam hari, perempuan penghibur ini tiba di rumah si pemuda yang saleh. Ia datang dengan menggandeng seorang bocah.
Awalnya, pemuda tersebut tidak mau membukakan pintu. Wanita ini lantas berteriak bahwa dirinya membawa perintah dari raja. Akhirnya, anak muda tersebut bersedia keluar untuk mendengarkan "tamu tak diundang" itu.