REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Masjid Nabawi di Madinah menerima 6.771.193 (6,7 Juta) umat Islam pekan lalu. Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menawarkan berbagai layanan untuk memastikan pengalaman yang mulus bagi para pengunjung.
Otoritas melaporkan bahwa 776.805 pengunjung ziarah di makam Nabi Muhammad SAW dan kedua sahabatnya. Sementara 468.963 pengunjung melaksanakan sholat di Al-Rawdhah As-Syarif dengan mengikuti prosedur manajemen kerumunan dan penjadwalan.
Layanan utama termasuk bantuan komunikasi multibahasa yang diberikan kepada 53.952 pengunjung dari berbagai negara. Upaya sanitasi dan desinfeksi melibatkan penggunaan 30.320 liter disinfektan. Kemudian, 1.790 ton air Zamzam didistribusikan.
Selain itu, 202 sampel air diuji dan dianalisis untuk menjaga standar kualitas, dikutip dari laman Saudi Gazette, Sabtu (21/12)
Pekan ini juga menyaksikan distribusi 201.526 makanan berbuka puasa di lokasi-lokasi yang telah ditentukan di dalam masjid, yang mencerminkan upaya berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan fisik para pengunjung.
Untuk diketahui, Nabi Muhammad SAW mendirikan Masjid Nabawi begitu sampai di Madinah dari Makkah al-Mukarramah. Penentuan lokasinya berdasarkan tempat berhenti untanya beliau.
Pada mulanya, masjid tersebut berbentuk sangat sederhana. Denahnya seperti bujur sangkar dengan luas sekitar 1.060 meter persegi.
Pada tahun ketujuh Hijriah, Masjid Nabawi tak cukup lagi menampung Muslimin yang jumlahnya kian bertambah. Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan perluasan masjid itu. Masjid Nabawi diperluas pada sisi barat dan utara sehingga total luasnya menjadi 2.475 meter persegi.
BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris
Pada zaman Khulafaur Rasyidin, kian banyak umat Islam menghuni Madinah. Khalifah Umar bin Khattab memperluas lagi Masjid Nabawi dengan menambah area seluas 1.100 meter persegi. Adapun ruangan seluas 470 meter persegi ditambahkan pada zaman Khalifah Utsman bin Affan.