REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Seorang komandan Batalyon Jenin – yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Gerakan Jihad Islam – mengungkapkan kritiknya seputar operasi keamanan Otoritas Palestina (PA) yang sedang berlangsung di kamp pengungsi Jenin.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera pada Rabu (18/12/2024), komandan tersebut menuduh PA bertindak melawan kelompok perlawanan. Dia menegaskan untuk melucuti senjata para pejuang bukanlah suatu pilihan.
Komandan tersebut juga mengungkapkan, Batalyon Jenin telah menghubungi pasukan keamanan PA untuk menyelesaikan situasi yang meningkat. Meski demikian, permohonan mereka ditolak.“Kami mengirim perwakilan untuk berunding dan menemukan solusi, tetapi dinas keamanan menanggapi dengan arogan,” kata dia.
Ia menambahkan, tuntutan PA untuk melucuti senjata para pejuang perlawanan dan penolakan PA untuk mengizinkan operasi apa pun terhadap Israel tidak dapat diterima.
Komandan tersebut mengkritik pendekatan politik PA selama tiga dekade terakhir. Dia menyatakan bahwa pendekatan tersebut telah gagal menghasilkan sesuatu yang berarti bagi perjuangan Palestina.“Otoritas telah melaksanakan program politiknya selama 30 tahun, dan tidak mencapai apa pun,” kata dia.
Komandan itu menambahkan, perlawanan tetap menjadi satu-satunya jalan yang layak untuk menghadapi pendudukan Israel.